Berita Kutim Terkini
Wabup Kutim Kasmidi Sebut Angka Stunting Pengaruhi Kualitas Sebuah Daerah
Wakil Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kasmidi Bulang sebut, penekanan angka stunting dimulai sejak anak-anak mulai memahami reproduksi
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SANGATTA- Wakil Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kasmidi Bulang sebut, penekanan angka stunting dimulai sejak anak-anak mulai memahami reproduksi.
Stunting dapat mempengaruhi kualitas generasi penerus sehingga program penurunan stunting direalisasikan salah satunya dengan sosialisasi yang menyasar pelajar.
Kasmidi Bulang yang juga ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kutim menyampaikan, hingga kini sosialisi terus dilakukan mulai dari bangku Sekolah Dasar (SD).
Bukan semata-mata instruksi dari Presiden Joko Widodo saja, namun menurutnya anak-anak yang mengalami stunting akan berpengaruh pada kualitas suatu daerah.
"Saya selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kutim, sesuai dengan instruksi Bapak Presiden 14 persen di 2024. Karena akan berpengaruh pada kualitas sebuah daerah," ucapnya.
Baca juga: Cegah Stunting, Dinkes Kubar Gencarkan Sosialisasi Buku KIA Terbaru
Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Kader, Rotary Club Balikpapan Gelar Pelatihan Pencegahan Stunting
Menurutnya, pemahaman memang harus diberikan sedini mungkin pada anak-anak khususnya perempuan yang nantinya akan menjadi calon ibu.
Sebab, pencegahan stunting dimulai sejak 1000 hari kehamilan.
Diketahui saat ini Tim Percepatan Penurunan Stunting juga mendampingi pelaksanaan posyandu.
"Tim ada di 18 kecamatan, kita minta mendata semua perkembangan anak-anak. Serta terus melakukan koordinasi dengan kita yang ada di kabupaten," ucapnya.
Belakangan di ketahui tak hanya Tim Percepatan Penurunan Stunting saja yang melancarkan aksinya, namun juga Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) sering melakukan sosialisasi.
Baca juga: Kasus Stunting Masih 15 Persen, Wabub Kubar Minta OPD Saling Kolaborasi
"TP-PKK juga sering melakukan sosialisasi, kemarin kalau tidak salah di Sangkulirang, Kaubun juga dan Sangatta Selatan, menyasar anak-anak remaja," ujarnya.
Dari situ, Kasmidi berharap pemahaman untuk penekanan stunting dapat diketahui sedini mungkin, dan remaja sudah paham terkait dampak berkepanjangan dari stunting ini. (*)