Berita Nasional Terkini

Begini Reaksi Putri Candrawathi saat Hakim Singgung Wanita Misterius yang Menangis di Rumah Sambo

Terjawab sudah misteri wanita menangis di rumah Ferdy Sambo? begini tanggapan Putri Candrawathi saat ditanya hakim di persidangan. 

Penulis: Doan Pardede | Editor: Heriani AM
Warta Kota/YULIANTO
(ilustrasi) Terdakwa Ferdy Sambo saat mencium kening Putri Candrawathi di sela sela sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). Terjawab sudah misteri wanita menangis di rumah Ferdy Sambo? begini tanggapan Putri Candrawathi saat ditanya hakim di persidangan.  

TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab sudah misteri wanita menangis di rumah Ferdy Sambo? begini tanggapan Putri Candrawathi saat ditanya hakim di persidangan. 

Kabar adanya wanita menangis di rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka diulas majelis Hakim dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Richard Eliezer, Kuat Maruf dan Ricky Rizal di pengadilan negeri Jakarta Selatan pada Senin (12/12/2022)

Mulanya, Hakim Ketua Wahyu Iman Santosa menanyakan soal keliling Kemang Bersama Eliezer dan Yosua keliling Kemang sambil membawa senjat api.

Hingga akhirnya Hakim menanyakan soal Wanita yang sempat disampaikan Bharada E saat menyampaikan kesaksian.

Baca juga: Jumlah Harta Kekayaan Ferdy Sambo Belum Bisa Diumumkan, KPK: Kami Curiga Didapat Cara tak Wajar

"Karena kemarin ada kesaksian yang mengatakan, sebelum peristiwa ini saudara pernah ngajak Yosua dan Richard keliling sambil membawa senjata api terus tidak jelas kemana akhirnya kembali ke Jalan Bangka. Saudara bertemu dengan suami saudara dan pada saat itu keluarlah seorang perempuan dari rumah di jalan bangka. Tau ga peristiwa itu?," ucap Hakim

Putri Candrawathi mengaku bahwa dirinya tak mengetahui adanya Wanita misterius yang keluar dari rumah Ferdy Sambo di jalan Bangka.

"Tidak Yang Mulia," jawab Putri Candrawathi saat memberikan keterangan dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Richard Eliezer, Kuat Maruf dan Ricky Rizal di pengadilan negeri Jakarta Selatan pada Senin (12/12/2022)

Putri Candrawathi Bantah Keliling Kemang Bareng Yosua dan Eliezer Bawa Senjata Api

Putri Candrawathi mengatakan bahwa dirinya tidak pernah berkeliling Bersama Yosua dan Richard eliezer di Kemang dengan membawa senjata api.

Mengenai kesaksian tersebut, Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso bahkan meminta Putri untuk mengingat kembali kondisi saat itu.

"Saudara berkeliling di Kemang membawa senjata api bersama Yoshua dan Richard untuk mencari seseorang berputar-putar akhirnya tidak sampai, kemudian saudara kembali ke jalan Bangka?"tanya Hakim.

"Tidak pernah yang mulia," jawab Putri Candrawathi.

Sambo Bantah Bharada E soal Sosok Wanita yang Menangis: Tidak Benar Itu, Ngarang!

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo membantah keterangan Bharada Richard Eliezer yang menyebutkan ada seorang wanita menangis keluar dari rumahnya di Jalan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.

Menurut Sambo, keterangan Richard Eliezer itu tidak benar dan merupakan hasil rekayasa.

"Tidak benar keterangan dia itu, ngarang-ngarang," ujar Sambo saat ditemui awak media di luar ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).

Sambo mengatakan, motif pembunuhan Brigadir J dikarenakan aksi kekerasan seksual yang diduga dilakukan Brigadir J.

"Jelasnya, istri saya kan diperkosa sama Yosua. Tidak ada motif lain, apalagi itu perselingkuhan," imbuh dia.

Sambo juga mengatakan akan menanyakan langsung terkait keterangan Richard tersebut di persidangan.

Dia menduga ada orang yang menyuruh Richard membuat keterangan seolah-olah motif pembunuhan bukan karena pelecehan seksual.

Baca juga: Jaksa Bongkar Hasil Poligraf Ferdy Sambo, Suami Putri Candrawathi: Jangan di Framing Tidak Jujur

"Kita juga tanyakan di persidangan, siapa yang nyuruh dia ngarang-ngarang seperti itu," imbuh Sambo.

Mantan Kadiv Propam Polri ini juga menyebut agar Richard Eliezer tidak melibatkan orang lain dalam kejahatannya membunuh Brigadir J.

"Kalau dia yang menembak Yoshua, jangan libat-libatkan istri saya. Jangan libat-libatkan Ricky, Kuat," ucap Sambo.

Putri Candrawathi bersama suaminya Ferdy Sambo terlihat menjalani adegan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. Putri Candrawathi tak memakai baju tahanan. Ia memakai baju putih.
Putri Candrawathi bersama suaminya Ferdy Sambo terlihat menjalani adegan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. Putri Candrawathi tak memakai baju tahanan. Ia memakai baju putih. (Foto: HO/Tribun Medan)

"Saya siap bertanggung jawab terhadap apa yang saya lakukan," sambung dia.

Sebelumnya, Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Richard Eliezer atau Bharada E mengungkapkan adanya peristiwa yang mengubah kebiasaan Ferdy Sambo dari tinggal di rumah yang berada di Jalan Bangka menjadi tinggal rumah yang berada di Jalan Saguling.

Hal itu disampaikan Richard Eliezer saat bertindak sebagai saksi untuk terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf, Rabu (30/11/2022).

Peristiwa itu terungkap ketika Richard Eliezer menceritakan adanya peristiwa di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Bangka.

Saat itu, kata Richard, ajudan yang mengawal istri Sambo, Putri Candrawathi adalah Brigadir J dan Mathius.

Putri Candrawathi lantas memerintahkan Brigadir J dan Mathius untuk bergegas pergi dari rumah pribadi yang berada di Saguling.

Kemudian, Putri memanggil Mathius dan Richard Eliezer untuk ikut pergi bersama.

Baca juga: Agenda Sidang Ferdy Sambo Besok, Suami Putri Candrawathi Bakal Berhadapan dengan Terdakwa Bharada E

Putri meminta Mathius ikut di mobilnya bersama Brigadir J. Sementara Richard diminta ikut dengan mengendari mobil sendiri.

“Ibu bilang, 'Dek Mathius nanti di mobil ibu ya, Dek Richard sendiri ya di mobil belakang',” ujar Richard Eliezer menirukan perintah Putri Candrawathi.

“Jadi kami jalan ke arah Kemang, tapi belum ke kediaman. Jadi kita kan biasa komunikasi dengan HT, saya sempat nanya beberapa kali ke almarhum, ‘bang izin’. (Dijawab) ‘udah Chad ikut saja dulu’,” kata Richard Eliezer menirukan komunikasinya dengan Yosua.

“Itu kita mutar-mutar di Kemang Yang Mulia. Akhirnya, kita balik ke kediaman Bangka Yang Mulia,” ujarnya melanjutkan.

Tiba di Bangka, kata Richard, Putri Candrawathi kemudian terlihat marah.

Kemudian, ia diminta oleh Brigadir J untuk memarkirkan mobil di belakang rumah.

“Pada saat sampai di kediaman Bangka ibu turun kayak lagi marah jadi saya juga tidak berani nanya,” kata Richard Eliezer.

“Mungkin setengah jam kemudian Pak FS (Ferdy Sambo) pulang,” ujarnya lagi.

Menurut Richard Eliezer, saat itu Ferdy Sambo juga terlihat marah.

Kemudian, Brigadir J menginformasikan kepada para ajudan lain bahwa rekan Ferdy Sambo akan datang ke rumah Bangka.

“Abis itu almarhum (Brigadir J) bilang nanti ada Pak Eben yang mau datang,” kata Richard “Siapa?” tanya Hakim Ketua Majelis Wahyu Iman Santoso.

“Pak Eben yang mulia, rekannya Pak FS,” jawab Richard Eliezer.

“Tapi, karena pada saat itu saya di belakang waktu Pak Eben datang itu saya tidak lihat. Saya tidak tahu pak Eben datang sama siapa,” ujarnya melanjutkan.

Kemudian, Brigadir J meminta ajudan lain tidak ada yang berada di dalam rumah Bangka.

Menurut Richard, yang berada di dalam rumah hanya Brigadir J dan Mathius.

“Almarhum bilang sama Bang Mathius ‘tidak ada selain kami berdua’. Maksudnya, almarhum sama Bang Mathius yang ada di dalam area rumah,” kata Richard Eliezer.

“Semua nunggu di luar, jadi yang di belakang ada Bang Romer, Sadam, Somad ART. Mereka berempat di balakang, lalu ada saya, Alfons sama Farhan jaga di depan,” ujarnya lagi.

Selang beberapa jam kemudian, Richard Eliezer mengaku melihat perempuan keluar dari rumah Ferdy Sambo.

Perempuan itu, kata Richard, lantas keluar mencari sopirnya dalam keadaan menangis.

“Kita engga tahu ada kejadian apa di dalam, sekitar 1-2 jam tiba-tiba ada orang keluar dari dalam rumah. Kan pagar ditutup, jadi dia ketuk dari dalam pagar. Terus, aku bukain pagar. Terus, saya lihat ada peremuan yang mulia,” kata Richard.

“Saya tidak kenal yang mulia, perempuan itu nangis. Saya tidak ada waktu dia datang, peremuan itu cari driver-nya dia. Saya lari ke samping, saya panggil driver-nya,” ujarnya.

Lantas, perempuan itu pun pergi meninggalkan rumah Bangka bersama sopirnya menggunakan mobil Pajero berwarna hitam.

“Dari situ yang mulia, semenjak kejadian itu Pak FS sudah lebih sering (tinggal) di Saguling,” ungkap Richard Eliezer.

Berita Nasional Terkini Lainnya

 

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved