Mata Lokal Memilih
Lolly Suhenty Berpesan, Bawaslu Kehumasan Persiapkan Diri jadi Juru Bicara Terbaik
Bahwa, Bawaslu memiliki tanggung jawab besar. Dengan memastikan seluruh proses Informasi Publik tersampaikan dengan baik
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Saat ini, lembaga Bawaslu dituntut untuk bisa memenuhi ekspektasi publik, terutama berkenaan dengan Pemilu 2024.
Disampaikan oleh Anggota Bawaslu Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas; Lolly Suhenty.
Bahwa, Bawaslu memiliki tanggung jawab besar. Dengan memastikan seluruh proses Informasi Publik tersampaikan dengan baik.
Sesuai slogan yang dimiliki oleh tim Bawaslu yakni, pantang pulang sebelum tayang.
Baca juga: Bawaslu Kaltim Tanggapi Potensi Politik Uang Menggunakan E-Wallet saat Pemilu
"Kita dituntut untuk bisa beradaptasi cepat, menyampaikan informasi, dengan berbagai kemajuan hari ini," ujarnya dalam sambutan acara Rakornas & malam Anugerah Kehumasan Bawaslu 2020, di Hotel Grand Senyiur Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (12/12/2022).
Diungkapkan oleh Lolly, terkait acara Anugerah Penghargaan Kehumasan Bawaslu 2022. ia tidak mengetahui persis posisi akhir, terkait siapa saja yang akan menduduki peringkat-peringkat awards.
"Karena sejak awal kepada tim penilai, saya cuma minta, objektif lah melakukan penilaian," tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Lolly memaparkan perihal penentuan partai politik peserta pemilu, akan ditetapkan tanggal 14 Desember 2022.
Baca juga: 6 Organisasi jadi Mitra Strategis Bawaslu Kaltim dalam Pengawasan Pemilu 2024
"Bersiap-siaplah untuk menjadi juru bicara terbaik, kepada teman-teman media. Karena 14 Desember 2022, akan ada arus percepatan permohonan informasi, dari teman-teman media yang mewakili publik," ulasnya.
"Jadi persiapkan diri kita, menjadi orang-orang yang mudah diakses. Persiapkan diri kita menjadi orang-orang yang terbuka akan informasi, tetapi juga jadikan diri kita orang-orang yang melek batasan informasi," tuturnya.
Mengingat, terdapat batasan dalam kebebasan sebuah informasi. Dikecualikan yang harus dianut, dan patuhi bersama.
"Salam Awas, mari lakukan pengawasan terbaik, dengan berbagai cara yang kita punya," cetus Lolly.
"Dengan pena, kita bisa mewarnai dunia. Dengan jari mata, kita bisa menari-nari memberikan informasi terbaik, untuk publik," ucapnya. (*)