Berita Berau Terkini
Kepala BPBD Berau Sebut 9 Potensi Bencana Terjadi di 2023, Tertinggi Karhutla
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau melaksanakan kajian risiko bencana di Berau.
Penulis: Renata Andini Pengesti |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau melaksanakan kajian risiko bencana di Berau.
Berdasarkan hasil kajian, Kepala BPBD Berau Thamrin menyebutkan, terdapat 9 potensi bencana yang dapat terjadi di Berau tahun 2023 nanti.
Itu terdiri dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, banjir bandang, longsor, angin puting beliung, tsunami, jalan ambles, gempa, dan kebakaran.
Karhutla, katanya, menjadi indeks kerawanan tertinggi terjadi. Dia menjelaskan, karhutla di Berau bak siklus yang terjadi nyaris 4 tahun sekali. Hal itu disebabkan adanya kemarau berkepanjangan.
Adapun penyebab karhutla, dia menyebutkan nyaris 90 persen diakibatkan oleh manusia yang masih membuka lahan dengan cara dibakar.
Baca juga: Kebakaran Hanguskan 8 Bangunan, BPBD Berau Akui Ada Masalah Teknis Dalam Pemadaman
“Dengan terjadinya bencana, tentu ada tiga elemen pokok yang besar tanggung jawabnya yakni Pemda, pelaku usaha, dan masyarakat,” ujarnya kepada TribunKaltim.co, Rabu (14/12/2022).
“Terkait banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang, dan tsunami, ini yang perlu dipahami. Potensi itu ada dan sudah pernah terjadi di Sangkulirang,” tuturnya.
Dengan adanya uji publik nantinya, dia berharap bisa memberikan masukan dan bisa diterapkan di Berau dalam menangani bencana alam maupun non alam.
Menurutnya, pengkajian risiko bencana merupakan sebuah pendekatan untuk memperlihatkan potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat suatu potensi bencana yang melanda.
Baca juga: Empat Kampung di Segah Terendam Banjir, Ratusan Warga Terdampak, BPBD Berau Lakukan Pendataan
Potensi dampak negatif yang timbul dihitung berdasarkan tingkat kerentanan dan kapasitas kawasan tersebut.
“Bagaimana mau bangun infrastruktur jika tidak mengetahui apa risiko bencana di kawasan tersebut. Makanya dibuat perbup ini,” katanya.
Ada beberapa kecamatan yang menjadi perhatian khusus, seperti Sambaliung, Kelay, Segah, Tabalar, dan Tanjung Batu. Terlebih daerah Kelay dan Segah banyak lahan gambut yang mudah terbakar. (*)