IKN Nusantara

Kajian Terowongan Bawah Laut Teluk Balikpapan ke IKN Nusantara Rampung Tahun Ini

Kajian terowongan bawah laut Teluk Balikpapan ke IKN Nusantara rampung tahun ini

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan terowongan bawah laut sebagai salah satu akses ke IKN Nusantara cukup menyita perhatian publik.

Pasalnya, di Indonesia sendiri sampai saat ini belum ada terowongan bawah laut.

Sebelumnya dikabarkan pembangunan terowongan bawah laut ini akan melibatkan Korea Selatan.

Dilansir dari Kompas.com, pengerjaan proyek jalan tol di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur telah bergulir dan ditargetkan rampung pada tahun 2024 mendatang.

Baca juga: 13 Ribu Unit Rumah ASN di IKN Nusantara, Dibangun Pengembang Lokal dan Luar Negeri

Dari bentangan rencana pembangunan jalan tol IKN yang akan digarap, ada rencana pembangunan immerse tunnel atau terowongan bawah laut.

Terowongan bawah laut dinantikan lantaran belum ada di Indonesia.

Alternatif ini dipilih sebagai upaya menjaga lingkungan dengan melindungi habitat satwa endemik Kalimantan di Teluk Balikpapan yakni Bekantan.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Junaidi mengatakan saat ini proyek terowongan tol bawah laut masih dalam proses studi kelayakan atau feasibility study (FS) dan ditargetkan FS akan selesai tahun ini.

Tahapan berikutnya akan dilakukan detail engineering design tahun depan.

"Kemungkinan baru akan dibangun setelah tahun 2024," ujar Junaidi dalam Media Briefing Pembangunan IKN di Hotel Novotel Balikpapan, Minggu (6/11/2022).

Ia mengatakan terowongan tol bawah laut ini akan dibangun pada kedalaman sekitar 40 meter dengan lebar jalan sekitar 22 meter dan panjang jalan sekitar 1 km.

Nantinya, bila terowongan ini berhasil dibangun maka target waktu tempuh dari Bandara Sepinggan di Balikpapan menuju KIPP sekitar 30 menit bisa tercapai dan menjadi lebih dekat ketimbang melalui Jembatan Pulau Balang.

Ia memperkirakan proyek terowongan bawah laut yang bekerja sama dengan investor dari Korea Selatan ini akan menelan biaya sekitar Rp 3 triliun.

Ia memastikan pembangunan terowongan ini tidak akan mempengaruhi ekosistem air di sekitar Teluk Balikpapan ini.

"Kami sedang mempelajari lebih detil dan melihat proyek serupa yang pernah dibangun di negara lain," kata dia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved