PDIP Minta Reshuffle Dua Menteri Nasdem, Rocky Gerung Sebut Presiden Tidak Mampu untuk Memimpin

TRIBUNKALTIM.CO - Pengamat politik Rocky Gerung soroti isu tentang PDIP dan Nasdem terkait reshuffle kabinet Jokowi.

Dalam tayangan Rocky Gerung, diinformasikan bahwasanya persoalan ini menarik dikarenakan PDIP mengincar dua menteri yang perlu di evaluasi.

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat sebut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dari partai Nasdem perlu dievaluasi.

"Kadangkala PDIP curiga di belakang itu ada kartel, kita juga gak tau alasannya," kata Rocky Gerung dalam Forum News Network, Senin (27/12/2022).

Adanya usulan dari PDIP terkait evaluasi politikus Nasdem rupanya membuat Rocky Gerung bertanya-tanya.

Jika memang di evaluasi karena terdapat data mengenai keburukan kebijakan atau ada alasan lain.

"Kalau keburukkan kebijakkan ada di dua menteri, pasti lebih dari itu yang buruk,"

"Kalau sudah separoh dari keburukkan, ya reshuffle aja," kata Rocky Gerung.

Sebagaimana diketahui, Pada Jumat (23/12) Presiden Jokowi telah melempar sinyal untuk merombak atau reshuffle sebelum masa jabatan berakhir di tahun 2024.

Baca juga: KPK Bingung Jalan Pikirannya Rocky Gerung, Semuanya Dikaitkan dengan Narasi Anies Baswedan Dijegal?

Adanya wacana reshuffle tersebut sebagai respon dari hasil survei Charta Politika Indonesia yang berisikan mayoritas warga setuju akan reshuffle kabinet.

Hal tersebut rupanya membuat politikus Nasdem dan PDIP saling sindir soal wacana reshuffle kabinet.

Sebab, menurut Ketua DPP PDIP, Mentan dan Menteri LHK tak mendukung janji Jokowi, salah satunya tentang ketahanan pangan.

Mantan dosen Universitas Indonesia, Rocky Gerung mengatakan apabila terdapat reshuffle separoh dari kabinet, artinya membatalkan legitimasi Presiden Jokowi.

Baca juga: Agama Rocky Gerung Disorot Usai Isi Ceramah Peringatan Maulid Nabi Muhammad

Rocky Gerung meminta PDIP untuk tidak tanggung.

"PDIP jangan tanggung, bilang aja reshuffle sekaligus Presidennya,"