Berita Nasional Terkini

Panglima TNI Yudo Margono Bidik Daerah Rawan KKB Papua dalam Tinjauan Perdananya, Bukan Tanpa Alasan

Panglima TNI Maresekal Yudo Margono langsung bidik daerah rawan KKB Papua dalam tinjauan perdananya.

KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Ketua DPR Puan Maharani dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers usai pengesahan Yudo sebagai Panglima TNI di Gedung DPR. Panglima TNI Maresekal Yudo Margono langsung bidik daerah rawan KKB Papua dalam tinjauan perdananya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua.

Panglima TNI Maresekal Yudo Margono langsung bidik daerah rawan KKB Papua dalam tinjauan perdananya.

Hal itu diungkapkan Panglima TNI Yudo Margono belum lama ini.

Sebagai panglima TNI tertinggi, Maresekal Yudo Margono bakal membawal seluruh Kepala Staf TNi beserta Kapolri pada awal tahun 2023.

"Kesempatan pertama akan kami tinjau daerah-daerah yang perlu mendapatkan perhatian khusus bersama tiga kepala staf angkatan," kata Yudo Margono usai Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis, melansir dari ANTARA.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Kebohongan Besar KKB Papua Dibongkar Polisi, Klaim Kuasai Maybrat Papua Barat, Cek Faktanya

Tiga kepala staf angkatan itu, yakni Kasad Jenderal Dudung Abdurachman, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali dan Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Yudo juga akan mengajak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Selain Papua, Yudo Margono juga akan mengunjungi Aceh dan Laut Natuna.

Menurut dia, pihaknya akan melakukan diskusi dengan seluruh komandan satuan, pimpinan pemerintah daerah setempat, dan para pimpinan dari kepolisian.

"Saya ingin tahu, saya ingin masukan, dan tentunya masukan tersebut akan kami evaluasi.

Baca juga: Kapolri Angkat Bicara Usai KKB Papua Sukses Buat Rombongan Polisi Kocar-kacir dan Tembak Warga Sipil

Jika sudah baik, maka akan ditingkatkan, namun bila ada yang kurang akan dilengkapi dan dievaluasi," kata mantan Pangkogabwilhan I itu.

Yudo mengaku belum bisa merinci kebijakan apa yang akan diambil lantaran belum melihat secara langsung.

"Tanpa saya melihat langsung, tidak mungkin bisa merencanakan maupun menyampaikan rencana dengan berandai-andai.

Saya ingin melihat secara langsung kondisi dan situasi terkini di seluruh daerah rawan tersebut," paparnya.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved