berita kaltara

Kementerian PUPR Akan Bangun 10 Embung untuk Atasi Krisis Air Baku di Nunukan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun 10 embung di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara

Editor: Samir Paturusi
freepik.com
ILUSTRASI- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun 10 embung di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTIM.CO- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun 10 embung di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Hal ini untuk mengantisipasi krisis air baku di Nunukan saat musim kemarau.

Direktorat Jenderal Sumber Air Minum Balai Wilayah Sungai Kalimantan V Tanjung Selor, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Suryadarma Hasyim mengatakan, sedikitnya akan membangun 10 embung di Kabupaten Nunukan.

Namun demikian, saat ini di Nunukan terdapat dua embung yang sudah beroperasi yakni Embung Bolong dan Embung Bilal.

Sementara itu dua embung lainnya seperti Embung Limau masih dalam tahap perencanaan.

Kemudian Embung Fatimah sudah selesai pembangunannya, namun belum dioperasikan.

Baca juga: Disampaikan Jokowi Langsung, Pemenuhan Air Baku IKN Nusantara Kelar Januari 2023

Baca juga: Jokowi Beber Progres Terbaru Pembangunan IKN Nusantara, Suplai Air Baku Kelar

"Secara mendasar kita perlu pahami bahwa sumber utama air baku di Nunukan adalah dari air hujan. Jadi kalau tidak hujan, otomatis embung jadi kering," kata Suryadarma Hasyim kepada TribunKaltara.com, sore.

Hal itu kata dia berbeda dengan wilayah daratan Kalimantan yang mana sumber air berasal dari sungai besar. Seperti Sungai Kekayap dan Sungai Kayan.

"Bahkan bisa juga dari air tanah, karena ada potensi cekungan air tanah di daratan Kalimantan. Pulau Tarakan dan Pulau Sebatik tidak mempunyai potensi air tanah dan sungai yang besar," ucapnya.

Meski begitu, menurutnya secara iklim di kepulauan pesisir Kalimantan curah hujan cukup tinggi, hanya saja akhir tahun 2022 ini terjadi sedikit anomali.

"Ada anomali belakangan ini, sehingga kapasitas air yang ada di dalam tampungan tidak dapat memenuhi kebutuhan air untuk diolah PDAM. Jadi permasalahan air di Nunukan murni karena masalah alam," ujar Suryadarma.

Setelah meninjau sejumlah embung di Nunukan, Suryadarma mengutarakan solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis air baku di Nunukan.

Ia menuturkan akan membangun sekira 10 embung di Kabupaten Nunukan.

"Dari kami sudah punya master plan untuk memenuhi kebutuhan air baku di Pulau Nunukan dan Sebatik. Mungkin nanti ada 10 embung akan dibangun, tapi bertahap tergantung dananya," tuturnya.

Suryadarma menyampaikan untuk membangun embung perlu dilakukan sejumlah tahapan dan perencanaan yang matang.

Baca juga: Bendungan Sepaku Semoi, Penyedia Air Baku Plus Pengendali Banjir di IKN Nusantara

Halaman
12
Sumber: Tribun kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved