Berita Samarinda Terkini
Tahanan Lapas Tenggarong yang Kabur Tertangkap di Pintu Gerbang Tol Palaran Samarinda
Sucipto (45), narapidana (Napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tenggarong yang kabur berhasil diringkus kembali.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sempat berhasil melarikan diri saat dibawa berobat ke Samarinda, Sucipto (45), narapidana (Napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tenggarong berhasil diringkus kembali.
Napi dengan masa tahananan 9 tahun ini berhasil diamankan oleh jajaran Polsek Palaran saat berada di Jalan dekat pintu tol Palaran Samarinda-Balikpapan, Rabu (4/1/2023) pada Pukul 20.50 Wita.
"Tadi malam tahanan ini diamankan oleh petugas tol, kemudian dijemput anggota kami dan dibawa ke Polsek Palaran," kata Kapolsek Palaran Kompol Tri Satria Firdaus saat dikonfirmasi, Kamis (5/1/2023) pagi ini.
Ia menambahkan tidak berselang lama Napi tersebut langsung dijemput petugas Lapas Tenggarong.
Baca juga: Kronologi Narapidana Lapas Tenggarong Kabur, Kondisi Tangan Terborgol dan Pakai Baju Tahanan
"Langsung dijemput malam tadi," singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, Sucipto melarikan diri saat datang berobat ke RSUD AW Sjahranie Kota Samarinda, pada Selasa (3/1/2023) sekitar Pukul 14.00 WITA lalu.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Kanwil Kalimantan Timur Jumadi menjelaskan tahanan dengan kasus pemerkosaan ini memang sudah beberapa kali berobat ke Samarinda.
Dimana tahanan tersebut menderita penyakit ginjal yang cukup akut.
Baca juga: Napi Kasus Asusila Lapas Tenggarong Kabur saat Berobat ke RS di Samarinda
"Karena cukup parah sakitnya, jadi diarahkan ke RSUD AW Syahranie," bebernya.
Diterangkannya bahwa tahanan kabur ini datang berobat pada Pukul 09.30 WITA.
Kemudian pada Pukul 14.00 WITA tahanan tersebut melarikan diri saat sedang menunggu penebusan obat.
Jumadi menyebutkan berdasarkan laporan WBP tersebut dikawal oleh dua orang petugas Lapas.
Baca juga: Narapidana Lapas Tenggarong Melarikan Diri Saat Berobat di RSUD AW Sjahranie Samarinda
"Jadi waktu itu mau pulang. Satu pengawal menunggu di mobil, satunya menebus obat. Pas menunggu obat itu (pelaku) dicari sudah tidak ada," bebernya.
Padahal lanjutnya, menurut laporan Kalapas, WBP tersebut dalam posisi terborgol.
"Jadi melarikan diri itu tangannya masih diborgol," imbuhnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.