Berita Paser Terkini

Atasi Masalah Stunting, Pemkab Paser Lakukan Pengukuran Gizi pada Balita

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang mendapat perhatian penting dari pemerintah.

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Aris
HO
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Paser Katsul Wijaya saat memberikan sambutan di Kegiatan Diseminasi dan Publisitas Data Stunting Kabupaten Paser, pada 5 Januari 2023 di Ruang Sadurengas, Sekretariat Pemkab Paser. (HO) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang mendapat perhatian penting dari pemerintah.

Hal itupun tak terlepas dari perhatian Pemkab Paser, yang sebelumnya pada 5 Januari lalu telah menggelar Kegiatan Diseminasi dan Publisitas Data Stunting Kabupaten Paser.

Sekretaris Daerah (Sekda) Paser Katsul Wijaya menyampaikan, stunting dapat mengakibatkan dampak buruk dalam jangka waktu yang panjang.

"Stunting dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel neuron terhambat, sehingga mempengaruhi perkembangan kognitif pada anak," kata Katsul di Tanah Grogot, Minggu (8/1/2023).

Baca juga: Dinas Pertanian PPU Berupaya Tingkatkan Populasi Sapi untuk Penuhi Kebutuhan Daging di IKN Nusantara

Dijelaskan, stunting juga dapat berdampak pada perkembangan anak sehingga perlu penanganan sejak dini.

"Stunting juga dapat berdampak terhadap perkembangan motorik dan verbal, peningkatan penyakit degeneratif, kesakitan dan bahkan mengakibatkan kematian," sambungnya.

Langkah yang dilakukan Pemkab Paser melalui Dinkes Paser dalam mengatasi masalah tersebut yaitu, telah melakukan pengukuran status gizi terutama stunting pada balita.

Hasil dari pengukuran itu kemudian di input ke dalam aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) yang di entry oleh petugas gizi puskesmas.

Baca juga: Cuaca Kabupaten Paser Hari ini, Berpotensi Diguyur Hujan pada Pagi dan Malam Harinya

"Pengukuran dan publikasi data stunting itu bertujuan untuk mengetahui status gizi anak sesuai umur dan mengukur prevalensi stunting di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten/kota secara berkala mulai dari posyandu, fasilitas kesehatan dan di lingkungan sekolah TK/ PAUD/RA yang dilaporkan secara berjenjang," urai Katsul.

Pemkab Paser mengapresiasi peran serta seluruh pihak yang telah terlibat dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Paser.

Katsul menilai, tanpa kerja terpadu dari pemerintah, stakeholder dan seluruh masyarakat akan sangat sulit mencapai target yang diharapkan.

"Semoga upaya ini dapat tetap kita jalankan secara bersama-sama guna mewujudkan generasi muda yang berdaya saing untuk Kabupaten Paser yang Maju, Adil dan Sejahtera," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved