Berita Berau Terkini

Produksi Perikanan Meningkat, Tapi Banyak Nelayan Menjual Ikan ke Luar Wilayah Berau

Dinas Perikanan (Diskan) Berau mengklaim produksi perikanan di Kabupaten Berau mengalami peningkatan pada 2022.

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Kepala Dinas Perikanan Berau, Dahniar Ratnawati. (TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dinas Perikanan (Diskan) Berau mengklaim produksi perikanan di Kabupaten Berau mengalami peningkatan pada 2022.

Dipengaruhi oleh hasil tangkapan nelayan yang semakin meningkat juga.

Kepala Diskan Berau, Dahniar Ratnawati menyampaikan, untuk sementara pihaknya mencatat hingga periode Juni 2022 produksi laut sebanyak 10.983,29 ton, produksi perairan umum daratan (PUD) sebanyak 811,87 ton, dan produksi budidaya sebanyak 1.201,80 ton.

Sedangkan, jika dibanding 2021, produksi laut sebanyak 21.779,62 ton per tahun, produksi PUD 2022 sebanyak 1.622,53 ton per tahun serta produksi budidaya 2021 sebanyak 2.380,24 ton per tahun.

Baca juga: Berau Raih 5 Panji Keberhasilan Pembangunan di HUT ke 66 Kalimantan Timur

Meski total produksi hingga akhir tahun 2022 belum selesai direkap. Pihaknya menegaskan produksi perikanan di Bumi Batiwakkal mengalami peningkatan lantaran berbagai faktor.

“Sebenarnya di luar yang tercatat, produksi perikanan jauh lebih besar. Karena tidak semua ikan yang ditangkap melalui pelabuhan,” bebernya, kepada Tribunkaltim.co, Senin (9/1/2023).

Adapun serapan di Kabupaten Berau sejumlah 3-4 ton per hari. Jumlah tersebut mampu memenuhi kebutuhan di daerah.

Sementara, produksi bisa mencapai 15-20 ton. Hal itu lantaran banyak nelayan yang menjual ikan mereka keluar daerah.

Baca juga: Beli LPG 3 Kg Pakai KTP di Berau Agar Penyaluran Maksimal dan Tepat Sasaran

“Kita tidak bisa membatasi nelayan yang ingin
menjual ikannya keluar. Karena perdagangan ikan ini terbuka, siapa saja boleh membeli,” jelasnya.

Yang menjadi masalah saat ini banyak ikan yang tidak tercacat. Karenanya, pemerintah berencana menerapkan sistem logbook secara online.

Setiap kapal yang berlayar, wajib melaporkan produksinya secara real time. Namun, itu belaku bagi kapan besar saja, diatas 30 GT.

“Agar semua ikan bisa tercatat. Mengingat laut itu luas dan pelabuhan di Berau juga terbatas. Apalagi nelayan cenderung menjual ikan diluar,” ucapnya.

Baca juga: Cuaca Hari Ini di Berau, Tanjung Redeb dan Teluk Bayur Berpotensi Hujan di Siang Hari

Peningkatan produksi perikanan juga diikuti dengan konsumsi ikan per kapita per tahun, yakni 61,8 kilogran (Kg).

Diakuinya penggemar ikan semakin banyak, baik ikan laut maupun budidaya.

Sejauh ini, dijelaskan Dahniar, Kabupaten Berau masih masuk ke dalam kawasan industri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved