Berita Nasional Terkini

Sejarah dan Cikal Bakal PDIP, Lengkap Rentetan Konflik dari Era Soekarno, Orde baru hingga Reformasi

Sejarah dan cikal bakal PDIP. Lengkap dengan rentetan konflik dari Era Soekarno, Orde Baru hingga reformasi.

net.google
Ilustrasi banteng PDIP - Sejarah dan cikal bakal PDIP. Lengkap dengan rentetan konflik dari Era Soekarno, Orde Baru hingga reformasi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan alias PDIP.

Ya, PDIP merupakan partai politik di Indonesia yang memiliki sejarah panjang.

Berikut sejarah dan cikal bakal PDIP yang menjadi partai penguasa saat ini.

Lantaran memenangkan kontestasi parlemen, hingga eksekutif.

Kader PDIP menjabat sebagai Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Sekaligus sukses memenangkan capresnya sebagai presiden Republik Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi.

Tengok juga kisah rentetan konflik dari Era Soekarno, Orde Baru hingga reformasi.

Sejarah berdirinya PDIP berawal dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang dibentuk pada 10 Januari 1973, dikutip dari pdipejuanganlampung.id.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Isu Menteri Nasdem Kena Reshuffle Kabinet Pasca Usung Anies Baswedan, Ini Respon PDIP

Partai ini dibentuk dari partai gabungan PNI (didirikan oleh Ir Soekarno) dengan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik.

Namun sejak partai ini terbentuk, PDI mengalami banyak konflik internal.

Konflik ini terus terjadi dan diperparah dengan adanya intervensi dari Pemerintah.

Kemudian solusi dari konflik ini adalah mendukung anak kedua Ir. Soekarno yaitu Megawati untuk menjadi ketua umum (Ketum) PDI.

Namun ternyata solusi ini membuat konflik makin memanas.

Pasalnya, pemerintahan Suharto tidak menyetujui dukungan tersebut.

Baca juga: 25 Link Twibbon HUT PDIP 2023 dan Cara Pakainya, Rayakan dengan Pasang di Sosial Media

Lalu dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan pada 2-6 Desember 1993 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Soeharto menerbitkan larangan untuk mendukung pencalonan Megawati.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved