Berita Samarinda Terkini
Tarian Dayak Desa Budaya Pampang Samarinda Memukau Wisatawan Mancanegara
Wisatawan domestik maupun mancanegara mengunjungi daya tarik Desa Wisata Budaya Pampang Kelurahan Desa Budaya Pampang, Samarinda.
Penulis: Nevrianto | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Meski hujan menyapa Samarinda tak menyurutkan antusiasme minat para pelancong, wisatawan domestik maupun mancanegara mengunjungi daya tarik Desa Wisata Budaya Pampang Kelurahan Desa Budaya Pampang Kecamatan Samarinda Utara berjarak sekira 25 kilometer dari kawasan Kota Samarinda Kalimantan Timur, saat akhir Minggu (8/1/2022).
Wisatawan anak anak hingga dewasa memenuhi lamin atau balai pemung tawai Pampang perhatiannya tertuju pada sekelompok muda mudihingga para ibu diiringi menari diiringi pemain sampe khas dayak kenyah.
Adapun Tarian Nyelama sakai atau menyambut tamu, Tarian Kancet Lasan, kemudian tarian Enggang terbang merupakan tari yang mengisahkan tentang perpindahan masyarakat Suku Dayak dari satu tempat ke tempat lain yang lebih baik, diperagakan oleh sekelompok gadis suku dayak yang mengenakan hiasan kepala berlambang burung Enggang.
Baca juga: ICW Dorong Pampang Wajah Mantan Koruptor yang Maju Caleg di Website KPU RI
Tari selanjutnya, Tari Pemung Tawai dibawakan para ibu.Kemudian suasana semakin atraktif para penari mempertunjukkan Tari Anyam Tali melambangkan persaudaraan melibatkan pengunjung dan wisatawan,kemudian tarian Hudoq Aban guna mengusir hal negatif, tarian Pampaga melambangkan sebuah perangkap yang dibuat untuk mengusir hama. Diperagakan oleh 12 gadis muda, tarian ini menggunakan instrumen bambu yang dimainkan.
10 orang orang penari memainkan bilah-bilah bambu menimbulkan suara yang berirama, sedangkan sisanya menari di atas bambu-bambu tersebut. Makin lama irama bambu terdengar makin cepat, membuat para penari juga harus mempercepat langkah saat menari di atas bambu-bambu supaya kakinya tak terjepit.
Dipandu seorang MC, tarian Pampaga maupun tari penutup leleng mengundang sejumlah wisatawan untuk menari bersama.
Baca juga: Mengenal Desa Budaya Pampang Samarinda, Mulai Sejarah, Kehidupan Masyarakat Hingga Kesenian
Keseruan menari dibumbui senyum dan gelak tawa antusias ditutup dengan berfoto bersama para penari bagi yang berminat bisa membayar 25 ribu untuk beberapakali foto.
Perlu diketahui tiket masuk desa budaya Pampang pada akhir pekan 40.000 perorang untuk anak dibawah 10 tshun gratis.Atraksi budaya dimulai setiap hari Minggu sekira pukul 14.00 wita berupa tari dan pertunjukan produk kerajinan tersedia.
Seorang wisatawan asli kelahiran Balikpapan, namun kini bemukim di Australia Leni bersama anak anaknya berparas bule puas membawa anak anak dan keluarganya menikmati wisata budaya pampang.
Baca juga: Perwali Digodok untuk Agenda Kegiatan di Desa Adat Budaya Pampang
"Anak anak saya tertarik menari bersama mulai dari tari Anyam Tali, dan Pampaga.Terus terang ini pertamakalinya saya dan keluarga berkunjung ke Desa Budaya Pampang, sangat menarik ternyata.Semoga sukses selalu kedepannya budaya terus dipertahankan,"ucapnya.
Di luar halaman pengrajin juga pedagang pernik dayak, Ibu Marice warga RT 3 Desa Budaya Pampang menyapa ramah pengunjung dan menawarkan pernik mulai aneka gelang, topi, bandana, peci kaos, sarung bermotif, mulai harga 5000 sampai 250.000.
Sementara wisatawan domestik warga Loa Bakung Samarinda,Puspa bersama Zaky, sang Ibunda Narsih saudara dan rombongan turut berfoto juga menyempatkan menari leleng.Ia terlihat juga membeli cinderamata sebagai kenangan untuk telah berkunjung di Desa Budaya Pampang dikala momen akhir pekan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.