Komnas PA Kecam Aksi Ria Ricis yang Ajak Moana Naik Jetski: Jangan Eksploitasi Anak Demi Konten

TRIBUNKALTIM.CO - YouTuber Ria Ricis mendapat kecaman dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) imbas aksinya yang mengajak Moana, naik jetski.

Diketahui, Ria Ricis dan Teuku Ryan membagikan momen keluarga kecil mereka saat berlibur dengan turut mengajak Moana naik Jetski di laut lepas.

Aksi Ria Ricis tersebut mendapat kecaman dari warganet, karena dianggap bisa membahayakan nyawa Moana.

Baca juga: Respon Ria Ricis dan Teuku Ryan Saat Dihujat Usai Bawa Anak 5 Bulan Naik Jet Ski

Buntut aksi YouTuber Ria Ricis mengajak anaknya, Moana naik jetski berujung kecaman dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait menyebut aksi Ria Ricis dapat membahayakan Cut Raifa Aramoana yang baru berusia lima bulan itu.

Arist mengaku ikut merasakan takut saat melihat tayangan video Moana naik jetski.

Pun pihaknya menyinggung kemungkinan terjadi kecelakaan, apalagi Moana tidak mengenakan pelampung ketika itu.

"Yang viral Ibu Ria Ricis membawa anaknya, Moana bersama suaminya naik jetski. Ketika saya melihat tayangan ini sudah sangat takut, dimungkinkan bisa terjadi kecelakaan," ucapnya dikutip dari YouTube Arist Merdeka Official, Senin (9/1/2023).

Arist kemudian meminta supaya Ria Ricis tak melakukan eksploitasi anak demi konten video YouTube.

"Oleh sebab itu, Ria Ricis jangan mengeksploitasi anaknya sendiri hanya (demi) konten," tegasnya.

Baca juga: Ria Ricis dan Teuku Ryan Dikritik Gara-gara Bawa Moana Naik Jetski, Dinilai Lebih Utamakan Konten

Diketahui adik Oki Setiana Dewi itu memang memiliki banyak penggemar, apalagi setelah menikah hingga kini memiliki anak.

Aksinya mengecam Ria Ricis, dikatakan Arist, tak lantas menghalangi hak Moana untuk berlibur.

Namun, pihaknya hanya mengingatkan supaya wanita yang akrab disapa Ricis itu tidak kebablasan dalam membuat konten.

"Semua orang tahu bahwa Ria Ricis adalah sosok yang digemari para netizen. Namun satu lagi saya tidak menghalangi hak anak untuk mendapatkan rekreasi. Tidak pada konteks itu,"

"Tetapi sekali lagi kalau ada niatan untuk meningkatkan konten itu adalah eksploitasi," jelasnya.