HUT ke 50 PDIP
Pasca HUT PDIP, Sinyal Kuat Dukungan untuk Puan Maharani, Jokowi Minta Megawati Tidak Grasa-grusu
Kode keras dikeluarkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, perihal calon Presiden dari kubu partai bergambar Banteng tersebut.
Megawati mengaku heran ada pihak yang pernah bertanya soal kriteria pemimpin masa depan yang dia harapkan.
Sebab, menurut Megawati, kriteria itu bisa dilihat dari dirinya.
"Ada pertanyaan, pemimpin masa depan yang Ibu harapkan itu seperti apa. Aih, aku bilang, kok lu enggak ngelihatin gue ya. Orang jelas-jelas ada. Aduh gawat," kata Megawati.
Baca juga: Bos PDIP Sindir Parpol Usung Kader Partai Lain di Pilpres 2024, Megawati: Bikin Partai Untuk Apa?
Megawati lantas pamer dan menyebutkan bahwa dia telah menyandang dua gelar profesor dan sembilan gelar doktor honoris causa.
Selain itu, ada lima gelar lain yang akan dianugerahkan ke dia, tetapi tertunda karena pandemi Covid-19.
Menurut Megawati, ini membuktikan bahwa dirinya tak hanya cantik dan karismatik, tetapi juga pintar.
"Kamu tahu enggak sih, Ibumu ini sudah pintar, cantik, karismatik, pejuang. Opo meneh (apa lagi)?" ujar dia.
Megawati mengatakan, kepintarannya juga dibuktikan dari perjuangan dia membesarkan PDIP.
Baca juga: PDIP Bakal Usung Kader Sendiri pada Pilpres 2024, Presiden Jokowi: Bu Mega Tidak Grusa-grusu
Presiden ke-5 RI itu bercerita bahwa ketika masih bernama PDI, partainya pernah dilanda dualisme kepemimpinan yang menghadapkan Megawati dengan Soerjadi.
Kepemimpinan Megawati bahkan sempat tak diakui oleh pemerintah Orde Baru kala itu.
Namun, kata Mega, ketika itu dirinya tak tinggal diam.
Berbeda dengan Megawati yang ceplas-ceplos dalam pidatonya, Jokowi yang dapat giliran berpidato setelahnya justru tampak kaku.
Selama sekitar 21 menit berpidato, Jokowi lebih banyak berbicara soal situasi ekonomi yang dibayang-bayangi krisis serta kebijakan pemerintah melarang ekspor bahan mentah dan hilirisasi industri.
Baca juga: Jokowi Senang Bos PDIP Pastikan Capres Pilpres 2024 Kader Sendiri, Ganjar Pranowo Manut Megawati
Jokowi hanya menyinggung isu politik di penghujung pidatonya, itu pun berisi pujian kepada Mega yang dinilainya berhati-hati dalam memutuskan capres dari PDIP.
"Yang saya senang, mohon maaf Bu Mega, Bu Mega dalam memutuskan betul-betul sangat hati-hati. Betul-betul tenang dan tidak grusa-grusu seperti yang lain-lainnya, didesak-desak dari mana pun tidak goyah," kata Jokowi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.