Berita MHU

Sapi di Mini Ranch Jayatama Diasuransikan, Kontribusi MHU Tingkatkan Kualitas Ternak di Loa Kulu   

MHU berkolaborasi dengan sejumlah pihak memutuskan untuk membantu para peternak di Loa Kulu dengan membangun sebuah mini ranch.

Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Diah Anggraeni
HO/PT Multi Harapan Utama
MHU berkolaborasi dengan sejumlah pihak membangun sebuah mini ranch untuk membantu para peternak di Loa Kulu. Sapi di Mini Ranch Jayatama yang masuk dalam program penggemukan akan diasuransikan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir jika sapi yang dititipkan mati. 

TRIBUNKALTIM.CO - Mang Entis, warga Loa Kulu, Kutai Kartanegara, merasa sangat bersyukur karena untuk pertama kali sapinya berhasil melahirkan. 
 
Pria paruh baya itu pun menamakan anakan sapi alias pedet itu dengan nama Jaya, sesuai nama peternakannya, Mini Ranch Jayatama. 
 
Mang Entis merupakan salah satu warga lingkar tambang yang dibina oleh PT Multi Harapan Utama (MHU).

Baca juga: Garap Program Pangan untuk Penghijauan, PT MHU Terima Penghargaan dari Gubernur Kaltim

Ia menggembala sapinya di Mini Ranch Jaya yang bukan ladang peternakan umumnya. 
 
Mini Ranch Jayatama awalnya adalah lokasi eks lahan penambangan yang kini sudah masuk fase pascatambang milik MHU
 
Lokasi tepatnya berada di Blok Busang Jonggon Operation dan Desa Jonggon B yang termasuk kawasan Desa Margahayu dan Desa Jonggon Jaya, Loa Kulu, Kutai Kartanegara.
 
Warga di dua desa tersebut memang sejak lama berprofesi sebagai peternak sapi.

Sedikitnya tercatat lima kelompok ternak warga, dengan jumlah populasi sapi mencapai kurang lebih 1.800 ekor.

Jenis yang dibudidayakan di sana adalah sapi bali.
 
Hadirnya Mini Ranch Jayatama dirasa sangat membantu peternak dalam meningkatkan kualitas ternaknya.

Baca juga: Lahan Pascatambang Jadi Ladang Gembala, MHU Bangun Mini Ranch Jayatama di Loa Kulu

Dulu, peternak kerap mengalami berbagai kendala mulai dari tingginya angka kematian pedet yang mencapai 30 persen, hingga kerentanan infeksi parasitik pada sapi muda dan dewasa. 
 
"Ternak-ternak kami yang baru lahir kebanyakan langsung mati karena curah hujan tinggi yang menyebabkan penyakit cacing," kata Peternak dan Pengurus Kelompok Ternak Karya Makmur, Teguh Joko Prihatno. 
 
Melihat kondisi tersebut, MHU kemudian berkolaborasi dengan Bramasta Sakti (Bramasta), yang kemudian menunjuk Yayasan Cattle Buffalo Club (CBC) Indonesia dan Yayasan Life After Mine (YLAM), memutuskan untuk membantu dengan membangun sebuah mini ranch atau peternakan skala kecil. 
 
Secara umum, mini ranch merupakan model pengelolaan budi daya sapi pedaging di lahan penggembalaan yang telah ditingkatkan kapasitas dan kualitasnya melalui berbagai pendekatan ilmiah. 
 
Tujuannya untuk menciptakan pola peternakan yang efektif dan efisien.

Pada tahap persiapan, kolaborasi para pihak terkait terlebih dahulu merevitalisasi lahan pascatambang.

Adapun Bramasta membangun kandang beserta fasilitas penunjang lainnya.

Baca juga: Women in Mining, MHU Berikan Kesempatan yang Sama Bagi Karyawan Perempuan

Peletakan batu pertama pembangunan mini ranch berlangsung pada awal tahun 2020 lalu.
 
Kemudian, saat lahan dan peternak sudah siap, disusul dengan mengedukasi para peternak.

Selanjutnya, kegiatan produksi sudah bisa dilakukan.

Dimulai dengan proses pembiakan, yang tahapannya melalui fase pengawinan induk, bunting, melahirkan, hingga anakan sapi mampu lepas sapih di umur 8 bulan.
 
Setelah itu, peternak melanjutkan ke program pemeliharaan, yang berjalan sampai sapi berumur 18 bulan.
 
Selama pemeliharaan, sapi mendapatkan ekstra perawatan agar tumbuh dengan optimal. 
 
Untuk sapi pejantan, dapat naik ke tahap penggemukan.

Sedangkan sapi betina, bisa digunakan sebagai indukan baru untuk proses pembiakan lagi. 
 
Program  penggemukan  berlangsung selama empat bulan, sebelum sapi dilepas di pasaran.

Baca juga: Tingkatkan Kepedulian Sektor Peternakan, Disnakkeswan Kaltim Kunjungi Mini Ranch MHU di Jonggon

Jumlah populasi sapi yang ditampung dalam ladang peternakan tersebut mencapai 95 ekor dan diproyeksikan akan terus naik, seiring tumbuhnya permintaan pasar.
 
Adapun jenis yang dibudidayakan di sana ialah, 75 ekor sapi kupang, 4 ekor sapi simental, 3 ekor sapi limosin dan 1 ekos sapi angus.
 
Sapi yang masuk ke Mini Ranch Jayatama dalam program penggemukan akan diasuransikan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir jika sapi yang dititipkan mati.
 
"Kami berterima kasih kepada MHU karena telah membangun fasilitas kandang ini di Mini Ranch Jayatama dengan berbagai fasilitas yang menghindari hewan ternak kami dari kehujanan, kedinginan dan kelaparan," pungkas Teguh. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved