Wawancara Eksklusif

Stunting bisa Pulih? Kepala BKKBN Hasto Wardoyo Ungkap Pentingnya Masa 1.000 Hari untuk Pencegahan

Setelah 1.000 hari masa kehidupan pertama, bayi akan memasuki masa menutup bagian ubun-ubunnya.

Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo berpose untuk difoto usai menjadi narasumber pada wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor BKKBN, Jakarta Timur, Kamis (19/1/2023). 

Contohnya misalnya dia itu merengek-rengek untuk minta PKH (Program Keluarga Harapan) untuk mendapat program keluarga harapan, dengan bantuan sebulan Rp 500 ribu. Tetapi ternyata setelah mendapat bantuan itu dia kredit motor.

Tapi sebelum mendapat bantuan dia tidak kredit motor, tetapi setelah dapat bantuan dia kredit motor. Jadi saya agak curiga jangan-jangan dia berani kredit motor karena ada bantuan. Padahal bantuannya untuk tujuan anak balitanya. Ini kan juga repot.

Kemudian ada juga yang lucu-lucu ini, anaknya sudah dua ya Pak sudah cukup. Anaknya dua yang satu stunting. Eh ternyata mau nambah lagi, kenapa, karena kalau yang dua ini sudah lulus balita, nanti sudah tidak dapat bantuan lagi. Jadi pingin nambah anak agar dapat bantuan. Wah ini namanya dimanfaatkan.

Pak Hasto stunting ini apakah memang rata-rata adalah dari keluarga yang ekonominya menengah ke bawah karena menengah ke atas tidak mungkin kena stunting ya Pak atau bagaimana?

Tetap mungkin jadi orang yang di kota menengah ke atas, angkatnya juga ada. Hanya memang secara garis besar, stunting lebih kepada mereka yang kemudian pendidikannya rendah, sosial ekonominya, kemudian dia tinggal di lingkungan layak, karena akses kurang bagus. Kalau mau kontrol sakit atau kontrol hamil agak jauh.

Memang kenyataannya kalau kita lihat stuntingnya tinggi-tinggi itu umumnya daerah yang remote area.

Karena kadang-kadang hamil aja tidak tahu, sehingga perutnya sudah besar dan itu terjadi di kota, tetap ada tapi sedikit. Padahal untuk mencegah stunting itu sebelum hamil, hamil di satu dua bulan itu penting karena karena hamil di satu-dua bulan itu organ membentuk organ-organ tubuh manusia.

Pak Hasto, selain fokus kepada stunting apalagi yang menjadi suatu tugas utama dari BKKBN setelah stunting ini?

Sebetulnya BKKBN ini kan tugasnya ada dua, satu menjaga pertumbuhan penduduk seimbang. Tentu kemudian pasti kita mensukseskan program Keluarga Berencana kemudian supaya tidak over populasi, penduduk seimbang.

Kemudian yang kedua kita ini amanahnya adalah membangun keluarga yang berkualitas, sehingga kita sekarang ini keluarga berkualitas itu salah satunya anaknya tidak stunting. Tetapi PR yang saya juga merasa agak prihatin keluarga di era sekarang ini kan untuk membangun keluarga yang berkualitas tantangannya sangat besar.

Katakanlah perceraian tinggi, kawin pada usia muda juga masih banyak. Kemudian hamil diluar nikah juga ada. Nah ini yang menjadi tantangan kita untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Nah dari pertumbuhan penduduk yang seimbang dan keluarga yang berkualitas, harapannya kemudian BKKBN mensukseskan dalam pemerintah ini dalam mendapatkan bonus demografi. Nah itu kemudian karena Indonesia melewati periode mulai dari sekarang sampai tahun 2035 itu periode kesempatan emas untuk mendapatkan bonus demografi.

Karena jumlah penduduk yang usia sehat usia kerja jauh melimpah dibandingkan penduduk yang balita maupun yang tua.

Tetapi ingat nanti di 2035 ke sana, terjadi banjir orang tua, kita kebanjiran orang tua ini kan bebannya berat. Tetapi kalau kita mau memanfaatkan katakanlah pertumbuhan ekonomi bagus, kemudian pendapatan perkapita naik, kesempatannya di bonus demografi ini.

Biasanya negara-negara maju itu melewati suatu masa bonus demografi, kemudian pendapatan perkapitanya naik pesat.

Nah kita juga menjaga itu supaya jangan sampai penduduknya bertumbuh secara kuantitas. Kuantitasnya bonus tetapi soal kualitasnya tidak sehingga penduduk yang besar menjadi beban negara bukan menjadi modal pembangunan.

Itu juga yang menjadi secara tidak langsung tugas dari BKKBN. (Tribun Network/ Yuda/Bagian 2/Selesai)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved