Ibu Kota Negara

Berbatasan dengan IKN Nusantara, Kecamatan Palaran Samarinda Bakal Jadi Kota Satelit

Kepala Bappeda Litbang Kota Samarinda, Ananta Fathurrozi menjelaskan tentang ide Kecamatan Palaran yang bakal menjadi kota baru sebagai kota satelit.

Penulis: Sarikatunnisa | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Tol Samarinda Balikpapan(Sambal) dari pintu tol Palaran Kota Samarinda Kalimantan Timur.(TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Samarinda, Ananta Fathurrozi menjelaskan tentang ide Kecamatan Palaran yang bakal menjadi kota baru sebagai kota satelit.

Kota satelit atau kota penyangga adalah kota di tepi sebuah kota yang lebih besar yang meskipun merupakan komunitas mandiri, sebagian besar penduduknya tergantung dengan kehidupan di kota besar.

Diberitakan bahwa sementara dicapai kesepakatan tidak tertulis terkait dengan usulan tersebut.

Ananta membenarkan kalau ide tersebut masih penjajakan dan akan ditindak lanjuti lagi.

Baca juga: Menkeu Ungkap Pembiayaan APBN selama Pandemi Covid-19, Sri Mulyani: bisa Untuk Buat 2 IKN Nusantara

Namun ia meyakinkan bahwa pihak Bappenas sudah tertarik dengan usulan kota Palaran menjadi kota baru.

"Inikan baru penjajakan nanti ada ditindak lanjuti. Yang jelas mereka sudah tertarik untuk membantu Samarinda," ujarnya.

Ananta menuturkan bahwa alasan ketertarikan Bappenas adalah karena Palaran berbatasan langsung dengan IKN Nusantara.

Dan secara kebetulan Pemkot Samarinda juga telah memasukan rencana tersebut ke dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Samarinda.

Baca juga: PLN UIP Kalbagtim Siap Bangun Infrastruktur Ketenagalistrikan untuk Melayani IKN Nusantara

Sehingga rencana pembangunan kota Palaran sebagai kota satelit hanya perlu disinkronkan.

"Kebetulan kita memang sudah ada, tinggal mensinkronkan saja lagi bagaimana itu nanti dihubungkan dengan pengembangan di IKN," katanya.

Kecamatan Palaran nantinya akan dirancang dari nol dengan konsep modern dan berkelanjutan.

Hal itu untuk menciptakan tata kota yang kenyamanan dan tidak penuh sesak.

"Jadi kita sudah punya perencanaan 10 tahun sampai 20 tahun kedepan bagaimana kota ini bisa nyaman bisa berrrkembang sesuai dengan zaman," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved