Berita Kukar Terkini

Nasib Bendera Merah Putih Hasil Perjuangan Rakyat Sangasanga Kukar yang Rapuh Dimakan Usia

Bendera merah putih hasil perjuangan warga Sangasanga mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia kini dimakan usia

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA
Paskibra bersama pemerhati sejarah meletakkan kembali bendera merah putih yang asli ke dalam Museum Perjuangan Merah Putih Sangasanga. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Bendera merah putih hasil perjuangan warga Sangasanga mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia kini dimakan usia.

Berumur 76 tahun, warna bendera merah putih itu kini memudar, kainnya rapuh, menaruhnya kembali ke dalam kaca hias bahkan perlu hati-hati dan teliti.

Pemerhati Sejarah Sangasanga, Aspian mengisahkan, awalnya bendera itu merupakan bendera Belanda yang berwarna merah putih dan biru.

Namun, para pejuang Sangasanga berhasil merebut. Bendera itu kemudian dirobek oleh La Hasan, yang sampai saat ini menjadi bendera merah putih.

Baca juga: Keuntungan Kukar dari Gardu Bukuan yang Suplai Listrik ke Smelter Nikel di Sangasanga

"Ini adalah bendera merah putih yang dirobek di Muara. Dulunya berwarna merah putih biru, kemudian dirobek oleh para pejuang, birunya dibuang dan sampai sekarang," ujar Aspian, Jumat (27/1/2023).

Sang saka merah putih ini memang menarik perhatian. Pada setiap upacara parade peringatan peristiwa merah putih 27 Januari, bendera ini dipamerkan.

Bendera ini dimasukkan ke dalam wadah kaca bening yang di bawa oleh seorang paskibra.

Namun, tahun 2023 nampaknya merupakan tahun terakhir bendera ini bisa keluar dari museum merah putih. Sebab, kondisinya tak lagi memungkinkan.

"Umurnya sudah tua, setiap tahun sudah kita keluarkan. Tapi tidak tahu tahun depan bisa dikeluarkan atau tidak, karena sudah rapuh," kata Aspian.

Untuk mengeluarkan bendera ini, lanjut Aspian, memang tak ada ritual khusus. Hanya saja pembawa bendera diwajibkan hormat.

Baca juga: 29 Lukisan Potret Pejuang Balikpapan dan Pahlawan Nasional Dipamerkan di Plaza Balikpapan

Hal tersebut sebagai wujud penghormatan terhadap para pahlawan yang merupakan warga Sangasanga.

"Kami harus hormat dulu, karena tidak sedikit nyawa warga Sangasanga yang dibunuh kala itu. Kami tahu cerita para pejuang, begitu beratnya mempertahankan dan merebut merah putih ini," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved