Berita Kukar Terkini

32 Tahun Beroperasi, TPA Bekotok Nyaris Penuh, DLHK Kukar Genjot Kelola Sampah dari Hulu ke Hilir

TPA Bekotok di Tenggarong nyaris penuh setelah 32 tahun beroperasi. DLHK Kukar kini berpacu memperpanjang usia layanan lewat pengelolaan sampah

TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI
TPA BEKOTOK - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bekotok di Kecamatan Tenggarong kini telah berusia 32 tahun. Kapasitasnya yang hampir penuh menjadi perhatian serius Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar). Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kukar, Irawan menambahkan, untuk memperpanjang umur daya tampung TPA Bekotok, pengelolaan sampah tidak hanya difokuskan pada sektor hilir, tetapi juga pada sektor hulu melalui pengembangan TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan bank sampah di tingkat sekolah, kelurahan, hingga desa. (TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - TPA Bekotok Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi perhatian serius Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar setelah 32 tahun beroperasi. 

Kapasitas tempat pembuangan akhir (TPA) yang hampir penuh mendorong pemerintah daerah memperkuat sistem pengelolaan sampah secara terpadu, mulai dari hulu hingga hilir.

Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kukar, Irawan, mengungkapkan bahwa TPA Bekotok mulai beroperasi sejak tahun 1993 dan kini telah memasuki usia tiga dekade lebih.

“Kalau kita hitung, TPA Bekotok mulai aktif sejak tahun 1993. Jadi sekarang sudah berusia 32 tahun,” ujarnya, Senin (13/10/2025).

Menurutnya, sejak pelimpahan kewenangan pengelolaan sampah dari Dinas Perkim ke DLHK, berbagai langkah percepatan terus dilakukan. Salah satunya melalui penguatan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Baca juga: Petani di Samboja Mengadu ke DPRD Kukar, Minta Ganti Rugi Tanam Tumbuh yang Rusak

“Berbicara soal timbulan sampah, ada dua faktor utama, yaitu jumlah penduduk dan aktivitas sosial ekonomi. Jadi ke depan, sampah itu tidak mungkin berkurang, justru akan terus meningkat,” jelasnya.

Berdasarkan hasil kajian DLHK Kukar, laju timbulan sampah tahun 2025 mencapai 0,49 kilogram per orang per hari.

Dengan jumlah penduduk Kukar sekitar 806.964 jiwa, total sampah yang dihasilkan setiap hari mencapai sekitar 395 ton per hari.

“Kalau di Kecamatan Tenggarong saja, dengan penduduk sekitar 116 ribu orang, timbulannya bisa mencapai kurang lebih 58 ton per hari,” ungkap Irawan.

Ia menambahkan, untuk memperpanjang umur daya tampung TPA Bekotok, pengelolaan sampah tidak hanya difokuskan pada sektor hilir, tetapi juga pada sektor hulu melalui pengembangan TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan bank sampah di tingkat sekolah, kelurahan, hingga desa.

Baca juga: Residu di TPA Batota Masih 70 Persen, UPT Kebersihan Sangatta Utara Upayakan Pengelolaan Sampah

“Yang namanya botol plastik, kardus, dan barang bekas itu sebenarnya punya nilai ekonomi. Jadi jangan semua dibuang ke TPA. Kami ingin memperpanjang umur daya tampung TPA Bekotok dengan memaksimalkan pengelolaan di hulu,” ujarnya.

Hasil kajian DLHK Kukar menyebutkan, umur daya tampung TPA Bekotok hanya tersisa sekitar satu tahun jika tidak ada langkah strategis. Karena itu, pihaknya terus membangun fasilitas pengelolaan di berbagai wilayah.

“Sekarang melalui program dedikasi Jaga Lingkungan Lestari, kami sudah membangun lima unit TPS 3R yang sudah beroperasi. Satu di Loa Tebu, satu di Loa Kulu, dan tiga lainnya di wilayah hulu, Muara Muntai, Muara Kaman, dan Muara Wis,” terangnya.

Selain itu, pada tahun ini DLHK Kukar juga membangun tiga unit TPS 3R tambahan di wilayah Kenohan dan sekitarnya.

Upaya ini diharapkan tidak hanya memperpanjang usia layanan TPA Bekotok, tetapi juga mengubah pola pikir masyarakat terhadap sampah.

“Mindset masyarakat harus berubah. Sampah itu bukan beban, tapi bisa bernilai. Dengan pengelolaan yang tepat, sampah bisa menghasilkan cuan,” tutup Irawan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved