Berita Penajam Terkini

Kejari Penajam Paser Utara Mulai Laksanakan Program Jaksa Masuk Sekolah

Program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Penajam Paser Utara (PPU) mulai dilakukan pada 2023 ini, dengan menyasar SMA

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Program jaksa masuk sekolah mulai dilakukan Kejari Penajam Paser Utara tahun ini.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM- Program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Penajam Paser Utara (PPU) mulai dilakukan pada 2023 ini, dengan menyasar SMA sederajat.

Sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan mengenai hukum hingga wawasan kebangsaan, Kejari PPU mulai masuk ke sekolah-sekolah, diawal tahun ini.

Kasi Intelejen Kejari PPU Donny Dwi Wijayanto mengatakan, semenjak program tersebut berjalan, pihaknya telah menyasar dua sekolah menengah atas di PPU.

Materi yang diberikan pun beragam, mulai dari wawasan kebangsaan, bela negara, hingga pengetahuan tentang hukum.

Baca juga: Tim Investasi Dibentuk Kejari PPU, Cegah Penyalahgunaan Kewenangan soal Perizinan

Baca juga: Kejari PPU Bentuk Jaksa Jaga Desa, Demi Mencegah Tindakan Korupsi

“Materi untuk jaksa masuk sekolah, itu kita mengangkat tentang wawasan kebangsaan dan bela negara,” ungkapnya pada Selasa (31/1/2023).

Ia melanjutkan, program tersebut dimaksudkan untuk menyiapkan generasi milenial menjadi generasi emas di 2045 mendatang.

Harapannya, generasi muda saat ini bisa meningkatkan pengetahuan tentang kebangsaan, menumbuhkan nasionalisme, serta menangkal isu radikalisme yang marak di era globalisasi seperti saat ini.

“Generasi muda wawasan kebangsaannya tumbuh rasa nasionalismenya tumbuh, era globalisasi wawasan kebangsaan dan ideologi negara masih ada yang belum paham,” sambungnya.

Selanjutnya, Kejaksaan juga akan memberikan materi terkait undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Baca juga: Kejari PPU Tangani 5 Perkara Pidana Khusus dan 187 Perkara Pidana Umum Sepanjang 2022

Hal itu dianggap penting, lantaran di era saat ini, generasi muda sangat aktif menggunakan media sosial.

Kebiasaan menggunakan media sosial juga dianggap rentan terhadap penyebaran hoax, isu sara hingga radikalisme.

“Kita juga mengharapkan generasi muda ini cerdas dalam bermedia sosial,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved