Berita Penajam Terkini

140 Ribu Kelambu Disebar ke Wilayah Endemis Malaria di Penajam Paser Utara

Kepala Dinkes PP dr. Jansje Grace Makisurat mengatakan, kelambu tersebut akan dibagikan paling banyak di wilayah Sepaku, terutama untuk pekerja,

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.co/Budi Susilo
Ilustrasi nyamuk bahaya. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bakal membagikan 140 ribu kelambu, kepada masyarakat yang berada di wilayah endemis malaria. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bakal membagikan 140 ribu kelambu, kepada masyarakat yang berada di wilayah endemis malaria.

Sebanyak 140 ribu kelambu tersebut, merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan. Peruntukannya untuk Kecamatan Sepaku atau Ibu Kota Negara (IKN), Kecamatan Babulu serta Kelurahan Sotek.

Kepala Dinkes PP dr. Jansje Grace Makisurat mengatakan, kelambu tersebut akan dibagikan paling banyak di wilayah Sepaku, terutama untuk pekerja konstruksi IKN.

Seperti diketahui, ribuan pekerja akan datang ke IKN dan kelambu tersebut dimaksudkan untuk menghindarkan mereka dari malaria.

Baca juga: Lokasi Pembangunan IKN Nusantara Terancam Malaria, Kemenkes akan Skrining Pekerja

Kemudian, pembagian juga akan menyasar ibu hamil, dan pekerja yang tinggal di kawasan hutan.

“Itu akan dibagi ke daerah endemis malaria, ibu hamil, kemudian yang bekerja di hutan. Wilayahnya ada di Sepaku, Babulu, banyak di sepaku, juga Sotek,” ungkapnya pada Rabu (1/2/2023).

Kasus DBD di Kalimantan Timur berujung pada kematian, angkanya capai 27 kasus.
Kasus DBD di Penajam Paser Utara (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Pembagian kelambu berinsektisida itu, untuk menanggulangi penyebaran malaria di Benuo Taka. Kasus malaria masih ditemukan dibeberapa daerah, meskipun bukan kasus lokal.

“Jumlahnya cukup, itu dari Kementerian Kesehatan,” sambungnya.

Baca juga: Dinkes Kaltim Tegaskan Deteksi Dini DBD Melalui Rapid Test Sangat Penting Percepat Proses Penanganan

Proses pembagian kelambu itu kata dr. Grace akan dilakukan melalui masing-masing puskesmas yang berada daerah endemis tersebut.

“Pembagiannya oleh masing-masing puskesmas,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved