Berita Penajam Terkini

Kabupaten PPU Siapkan Jadi Serambi Nusantara

Dalam proses pembangunan city branding ini Pemkab PPU menggandeng Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Pemkab PPU kerjasama dengan ITK Balikpapan siapkan city branding.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM- Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai merancang slogan kota atau city branding yakni 'Serambi Nusantara', yang akan menjadi ciri khas daerah itu.

Dalam proses pembangunan city branding ini Pemkab PPU menggandeng Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan.

Perihal ini disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab PPU, Nicko Herlambang di sela-sela audiensi bersama jajaran ITK Balikpapan dan Pemkab PPU, belum lama ini.

“Target kita yakni menjadi pusat perhatian, dan tentu saja harapan kita segala proses pembangunan di nusantara tadi bisa mendukung kesuksesan pembangunan di PPU,” ungkap Nicko Rabu (1/2/2023).

Baca juga: Termasuk Pengusaha Malaysia, Februari Jokowi Ajak Investor Keliling IKN Nusantara

Baca juga: Syarat ASN dapat Rumah Dinas di IKN Nusantara, Tahap Awal Dibangun 47 Tower Hunian PNS, TNI, Polri

Dalam proses pembangunan city branding ini, Pemkab PPU menggandeng perguruan tinggi dalam hal ini ITK, karena memiliki jurusan desain komunikasi visual yang berhubungan dengan pembentukan city branding.

Upaya untuk menciptakan city branding ini kata Nicko, selayaknya kota lain yang ada di Kaltim.

PPU juga bisa bekerjasama dengan daerah lain, agar konsep dari city branding PPU didukung data-data yang valid.

“Dengan bermodalkan kerjasama kita bisa mendapatkatkan masukkan yang diharapkan,” katanya.

Diketahui, dalam tahapan awal rancangan city branding, akan membutuhkan waktu selama tujuh bulan, terhitung sejak Februari 2023.

Dengan memiliki city branding, maka citra Kabupaten PPU sebagai wilayah asal dari Ibu Kota Negara (IKN), semakin dikenal luas.

Strategi city branding juga digunakan agar mampu mengangkat potensi pasar yang dimiliki sebuah daerah atau kota.

Kota yang sudah memiliki brand, biasanya mengangkat sektor pariwisata dan ekonomi dan lebih mudah dipromosikan ke masyarakat luar.

Tujuannya agar sektor ini mendapatkan kemajuan dan keuntungan yang bisa dirasakan masyarakat.

Selain itu, dengan menjaga city branding, maka juga bisa memudahkan para investor untuk datang. Ini menjadi keuntungan kedua belah pihak antara pemerintah dan investor.

Baca juga: Kantor Kemenkomarves di IKN Nusantara Setinggi 8 Lantai Berkonsep Green Building

Kata Nicko, jika sebuah kota tidak memiliki brand, maka akan sulit sekali dalam mendapatkan investor. Para investor tidak akan mengetahui segala potensi yang dimiliki kota tersebut.

“Ini juga akan memudahkan kita untuk dikenal oleh para investor,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved