Kesehatan

Mengenal Sandwich Generation, Terkait Nunung Srimulat yang Menanggung Biaya Ekonomi Keluarga Besar

Komedian jebolan Srimulat itu harus menanggung kebutuhan ekonomi keluarga besarnya termasuk anak-anak, saudara dan keponakan

Editor: Budi Susilo
Kolase Kompas.com/Tribunkaltim.co
Komedian jebolan Srimulat itu harus menanggung kebutuhan ekonomi keluarga besarnya termasuk anak-anak, saudara dan keponakan. 

"Karena ini akan membuat kita sulit melihat secara adil dan objektif."

Setelah melihat daya, kemampuan, dan situasi diri atau persoalan, lakukan langkah yang paling bisa diupayakan untuk terpisah dari situasi yang tidak sehat ini. "Yakini bahwa langkah untuk berjarak dan mengelola situasi ini bukan karena bersikap jahat namun justru karena berniat baik untuk semua," ujar Lucia lagi.

Apakah perlu memutuskan hubungan?

Ada kalanya, kita merasa begitu terbebani sebagai sandwich generation sehingga ingin memutuskan hubungan dengan keluarga. Hal ini, menurut Lucia, boleh saja dilakukan jika bertujuan untuk menjaga kesejahteraan psikologis kita.

"Hanya saja sering kali keputusan tersebut juga tidak langsung membawa pada perubahan baik, seperti tidak langsung berkorelasi dengan rasa lega atau sejahtera secara psikologis," urainya.

Ia menyarankan sikap memutuskan hubungan ini perlu diikuti dengan mengukur kondisi diri. Bila masih mudah merasa bersalah dengan memutus hubungan tersebut, maka perlu adanya pihak-pihak yang menguatkan di awal proses memutus, seperti pasangan atau sahabat.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah menjaga jarak secara bertahap seperti mengurangi intensitas waktu memberi bantuan maupun mengurangi kuantitas bantuan.

"Dengan proses pengurangan gradual ini diharapkan dapat sekaligus menyiapkan kondisi mental baik pada kita maupun keluarga," ujar Lucia, yang merupakan founder Wiloka Workshop.

Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan adalah menyampaikan batasan yang sedang kita lakukan. Tindakan ini mungkin bisa memicu konflik namun setidaknya bisa memberikan manfaat untuk diri kita sendiri.

Penting juga mempersiapkan diri bagaimana kita akan menghadapi konsekuensi atas pemutusan hubungan maupun bantuan finansial yang biasa diberikan.

Mengenal Sandwich Generation

Sandwich generation merupakan sebutan yang diberikan kepada individu yang harus mencukupi kebutuhan ekonomi banyak pihak dalam waktu bersamaan. Mencakup dari diri sendiri, keluarga intinya dan orang tua. Sandwich generation banyak dijumpai pada negara berkembang seperti Indonesia yang kental dengan nilai-nilai kekerabatannya.

Development Sequis Life, Yan Ardhianto Handoyo mengatakan, memutus pola generasi sandwich bukanlah perkara yang mudah. Namun bila hal ini terjadi, maka kuncinya adalah mengelola pendapatan sebaik mungkin, bergaya hidup sederhana agar bisa mengalokasikan dana untuk tabungan dan berinvestasi masa depan.

Baca juga: Ekonomi Kaltim Sepanjang 2022 Capai 4,48 Persen, Kembali ke Trek Positif Sebelum Pandemi Covid-19

Hal lainnya adalah mengomunikasikan batasan finansial yang menjadi tanggungan dan memberikan solusi dalam menyiasati agar kebutuhan bisa tetap terpenuhi, namun tidak membebani secara sepihak. 

“Sebagai seorang sandwich generation tentu tidak mudah, tetapi tidak dapat juga dihindari. Anda perlu mengomunikasikan batasan pertanggungan, misalnya pos-pos pengeluaran apa saja dan jumlah yang sanggup Anda penuhi,” kata Yan melalui siaran media, Senin (20/7/2020).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved