Breaking News

Berita Kutim Terkini

Kopti Kutim Bakal Rambah Dunia Peternakan, Kepala Dinas TPHP Sarankan Usaha Sapi Potong

Sukses rangkul pengrajin tahu dan tempe di Kutai Timur, Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti) Kutim, akan merambah dunia peternakan.

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Aris
HO/DPTHP Kutim
Kegiatan vaksinasi sapi potong di Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutim. (HO/DPTHP Kutim) 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Sukses merangkul pengrajin tahu dan tempe di Kutai Timur, Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti) Kutim, dalam waktu dekat akan merambah ke dunia peternakan.

Mulanya, Ketua Kopti Kutim, Nuraji Baydhowi mengaku bahwa pihaknya mulai melirik usaha bisnis turunan tempe tahu.

"Kami terbuka, banyak ahli pengolahan kedelai di koperasi kami. Bagi UMKM yang melirik olahan turunan kedelai bisa mendatangi kami Insha Allah kami siap (memberikan arahan)," ujarnya.

Menurutnya, tempe tahu menjadi salah satu kebutuhan yang tidak akan pernah sepi konsumen karena memang sudah menjadi keperluan wajib bagi sebagian masyarakat.

Baca juga: Pembangunan Tower SUTT di Kutai Timur Terkendala Masalah Lahan

Oleh karenanya, tidak hanya tempe tahu, namun olahan turunan tempe tahu tentu juga menjadi usaha yang menjanjikan.

Namun tidak hanya itu, Kopti Kutim yang sukses menyejahterakan anggotanya juga mulai tertarik melebarkan sayap ke dunia peternakan.

“Selain kegiatan di bidang pengadaan kedelai, Insya Allah, kami akan merintis usaha bisnis turunan, kami akan mengadakan peternakan sapi dan kambing," ujarnya.

Alasannya, Nuraji mengaku di tempat pengolahan tempe tahu, bungkil kedelai dan ampas tahu melimpah dan belum bisa tertangani dengan baik.

Baca juga: Kodim 0909/KTM Gelar Pentas Seni Tingkat SMP dan SMA di Kutai Timur

Dirinya berharap pengolahan kedelai seharusnya tidak bersisa atau semua yang dihasilkan bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

Menanggapi hal tersebut, Kepada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kutim, Dyah Ratnaningrum, mengapresiasi rencana usaha turunan Kopti Kutim.

Dirinya menyarankan agar Kopti Kutim bisa menjajal ke peternakan sapi potong yang keberadaannya sangat dibutuhkan di Kutim.

“Ini juga inovasi yang sangat bagus peluang pasarnya luar biasa, rata-rata kebutuhan sapi potong di Kutim setiap tahun sekitar 5.000 ekor," ujarnya.

Baca juga: Polsek Bengalon Bagikan Bantuan Sembako untuk Warga di Desa Sepaso Kutai Timur

Saat ini populasi sapi yang ada di Kutai Timur ada 19.000 ekor, yaitu pejantan, betina dan anakan.

Dyah mengungkap dari jumllah tersebut yang bisa dipotong sekitar hanya 10 persennya, artinya yang bisa dipotong hanya 1.900 ekor.

Oleh karenanya, dengan adanya wacana dari Kopti Kutim untuk merambah ke usaha peternakan menjadi peluang bisnis yang luar biasa

“Terlebih lagi memiliki limbah dari kedelai dan ampas tahu, protein yang terkandung masih 21,3 persen. Artinya apa, menjadi sumber pakan konsentrat yang luar biasa,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved