IKN Nusantara
Kisah Hamidah, Warga Desa Bumi Harapan, Terancam Terusir dari KIPP IKN Nusantara
Kisah Hamidah, warga Desa Bumi Harapan, terancam terusir dari KIPP IKN Nusantara
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio
Mendengar itu, rata-rata warga takut dan menerima saja tanda setuju.
“Waktu itu teman bacakan segitu harganya, kalau enggak mau ya, sidang (dititip) di Pengadilan.
Kami takut jadi terima saja, setuju saja,” ucap Hamidah.
Tetangga Hamidah, Thomy Thomas Tasib, mendengar cerita itu sehari setelahnya dari Hamidah.
Namun, Thomy pun tak bisa memberikan solusi, selain khawatir nasibnya bakal sama dengan Hamidah.
Sejak kebun miliknya dibebaskan, Hamidah kini menganggur di rumah.
Dia mengeluh tak ada lagi penghasilan setelah kebun satu-satunya itu diambil pemerintah untuk IKN.
Sementara itu, ia harus menghidupi anak perempuan semata wayang dan dua cucunya.
“Kita sekarang usaha enggak bisa, panen sawit enggak bisa, apa-apa enggak bisa. Enggak ada lagi penghasilan, dari mana lagi.
Mau kerja ke mana, mau panen apa," keluh Hamidah.
Hamidah berencana keluar dari lokasi IKN, pindah ke kabupaten lain untuk memulai kehidupan baru.
Uang ganti rugi yang diterima, bakal ia gunakan membeli lahan baru di Grogot, Kabupaten Paser, tempat tinggal orangtuanya dulu.
Sebab, ia tak mampu membeli harga lahan di sekitar IKN sudah melonjak tinggi hingga Rp 2 juta-Rp 3 juta per meter, sedangkan harga ganti rugi lahan warga hanya berkisar Rp 115.000 sampai Rp 300.000 per meter persegi.
Kini, Hamidah hanya menunggu pembayaran rumah dan lahan yang ia tempati. Tim penilai pembebasan lahan KIPP IKN sudah mengukur lahan di rumah Hamidah dengan luas sekitar 400 meter persegi.
Hamidah belum mengetahui total ganti rumahnya itu. “Setelah pemerintah bayar rumah ini baru kami pindah ke tinggal di Grogot.
Menetap di sana,” kata dia. Thomy khawatir mengalami nasib seperti Hamidah. (*)
Kalimantan Timur
Ibu Kota Nusantara
Desa Bumi Harapan
Kecamatan Sepaku
IKN
IKN Nusantara
IKN Terbaru Hari Ini
IKN Terkini
IKN Baru Indonesia
Basuki Hadimuljono Sebut Air di IKN Bisa Langsung Diminum |
![]() |
---|
Sampah di Kawasan IKN Bakal Diolah di TPST Berkapasitas 70 Ton per Hari, 17 Agustus Sudah Siap |
![]() |
---|
Program Makan Siang Gratis Lebih Penting dari IKN, Keluarga Prabowo: Kalau Belum Mampu, Jangan Dulu |
![]() |
---|
Warga yang Lahannya Terdampak Pembangunan IKN Nusantara Dapat Ganti Untung, AHY: Bukan Ganti Rugi |
![]() |
---|
3.216 PNS Akan Pindah di IKN pada Agustus 2024, Simak Juga Info CASN Penempatan Ibu Kota Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.