Berita Balikpapan Terkini

Keluhkan Proyek DAS Ampal, Pemilik Usaha MS Glow Balikpapan Bentangkan Spanduk Ungkap Rasa Kecewa

Pengerjaan proyeksi pengendalian banjir atau Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal menimbulkan dampak bagi para pelaku usaha di sepanjang Jalan MT Haryono

Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Pemilik Usaha MS Glow Balikpapan; Nanda Adi Surya, membentangkan spanduk sebab, merasa kecewa, lantaran terdapat kegiatan pembongkaran oleh Kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa dengan tanpa izin. Spanduk berukuran 17x7 meter ini dibentang tepat diatas Ruko MS Glow di Jalan MT Haryono Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pengerjaan proyeksi pengendalian banjir atau Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal menimbulkan dampak bagi para pelaku usaha di sepanjang Jalan MT Haryono, Kota Balikpapan Kalimantan Timur.

Diantaranya Ruko MS Glow, Bilyar, Kantor Notaris, Warung Makan Wong Solo, Bank CMB Niaga.

Salah satunya Pemilik Usaha MS Glow Balikpapan; Nanda Adi Surya yang merasa kecewa, lantaran terdapat kegiatan pembongkaran oleh Kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa dengan tanpa izin.

Di mana, titik awal kesepakatan pembongkaran pengerjaan proyeksi DAS Ampal ini di Simpang Tiga Beler, yang berakhir di Simpang Tiga BDS.

Baca juga: Pembukaan Jalan Proyek DAS Ampal di MT Haryono Molor, Kontraktor Beralasan Cuaca Jadi Kendala Utama

Akan tetapi nyatanya, proyek ini dimulai dari Jalan MT Haryono tepatnya di depan MS Glow.

"Ini kejadiannya Minggu 30 Januari jam 01.00 dini hari, saya taunya pukul 05.00 Senin subuh," ujar Nanda, saat dijumpai awak media, Jumat (16/2/2023).

"Awal pembongkaran saya masih positif thinking, karena masih ada sisa jalan. Tapi jembatan 25 meter yang membentangi tiga ruko malah dihabiskan," imbuhnya.

Terkait itu, diungkapkan Nanda bahwa ia telah beberapa kali menghubungi pihak Kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa. Namun nihil, tidak ada respon balasan.

Baca juga: Pekerjaan Proyek DAS Ampal Balikpapan Masih Berlangsung, Pekerja Berdalih Terhambat Cuaca

Sebagai ungkapan rasa kecewa, yang mewakili suara para pelaku usaha, Nanda membentangkan spanduk berukuran 17x7 meter ini tepat diatas Ruko MS Glow.

"Inisiatif dipasang spanduk ini adalah sebagai bentuk kekecewaan kami, karena terus dibohongi, hingga kami hubungi pun tidak direspon," pungkas Nanda.

Kendati demikian, ia berharap, agar Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bisa mencari kontraktor baru, agar lebih komitmen dan bergerak cepat melanjutkan proyek ini.

"Saya yakin tidak ada niatan dari Pemkot untuk memperlambat, serta memberikan dampak kepada para pelaku usaha, juga pengguna lalu lintas," tutur Nanda.

Baca juga: Pengerjaan DAS Ampal Balikpapan Terkendala Operasional hingga Penutupan Jalan Diperpanjang

"Untuk itu, saya berharap Pemkot bisa menindak tegas, dengan melakukan audit terhadap progres proyek ini," tandasnya.

Pasalnya, sudah hampir 3 minggu dari kegiatan pembongkaran, tidak ada bentuk progres keberlanjutan dari pihak Kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa.

"Material hanya sebagai pajangan yang ditaruh dipinggir jalan, tanpa melihat dampaknya yang menimbulkan kemacetan yang luar biasa," ungkap Nanda.

Di sisi lain, pada dasarnya ia sangat mendukung dan terbuka terhadap proyek ini, karena untuk kepentingan umum dalam hal pengendalian banjir.

Akibat dari pembongkaran ini, Nanda mengalami penurunan omset sebesar 70 persen atau Rp 100 juta. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved