Berita Paser Terkini

DP2KBP3A Paser Sebut Program Sekolah Ramah Anak Solusi Cegah Kekerasan Terhadap Anak

Salah satu langkah yang bisa mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak yaitu melalui program Sekolah Ramah Anak (SRA)

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser,Amir Faisol saat saat menjadi pembina upacara di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Paser, Senin (20/2/2023).TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER- Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser, beberkan solusi dalam mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak.

Salah satu langkah yang bisa mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak yaitu melalui program Sekolah Ramah Anak (SRA).

Hal itu disampaikan oleh Kepala DP2KBP3A Paser Amir Faisol saat menjadi pembina upacara di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Paser.

"Latar belakang pemerintah canangkan sekolah ramah anak (SRA), karena selama ini masih ada kegiatan pendisiplinan berbau kekerasan, seperti yang terjadi di daerah lain,: kata Amir, Senin (20/2/2023).

Baca juga: Alur Cerita Menegangkan, Inilah 5 Tokoh Anime yang Jadi Korban Kekerasan dalam Keluarga

Baca juga: 222 Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Kukar Sepanjang 6 Tahun Terakhir

Dijelaskan, sepertiga waktu anak banyak dihabiskan di sekolah, sehingga peran sekolah dalam memberikan perhatian kepada anak dinilai sangat penting.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, kata Amir, banyak mendapati keluhan dari para orangtua tentang keprihatinan kondisi anak di sekolah.

"Hal itu dikarenakan anak sekolah rentan mendapat kekerasan baik kekerasan fisik maupun psikis, hingga rentan terhadap penyalahgunaan narkoba," bebernya.

Belum lagi, tambah Amir soal kondisi bagunan sekolah yang rentan membahayakan seperti yang terjadi di beberapa daerah.

"Peran sekolah formil dan non formil, diharap bisa memberikan pemenuhan hak dan perlindungan khusus bagi anak, termasuk bagaimana mekanisme pengaduan kekerasan di sekolah," terangnya.

DP2KBP3A Paser nsntinya bakal aktif melakukan sosialisasi progam SRA ke sekolah-sekolah.

Saat ini di Paser, pads tingkat SD baru 15 persen sekolah yang ramah anak, di tingkat SMP baru 10 persen sekolah dari jumlah sekolah yang ada.

"Sementara pada tingkat SMA, baru SMK 1 Tanah Grogot yang sudah ditetapkan sebagai sekolah ramah anak," sambung Amir.

Ditegaskan, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam program sekolah ramah anak.

Seperti halnya, tidak adanya diskriminasi terhadap salah satu siswa, pemenuhan pendidikan yang terbaik, diperhatikannya partisipasi anak, dan pengelolaan sekolah yang baik.

"Sekolah ramah anak, merupakan sekolah yang mengedepankan keanaman, kenyamanan, kebersihan, indah dan asri, serta sehat, sekolah juga harus bersifat inklusif, tidak eksklusif," tegasnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved