Mata Lokal Memilih

Ganjar Tertawa Tanggapi Survei Litbang Kompas, 'Biasa Saja, Tidak Ada yang Wow'

Hasil Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Ganjar jika dihitung head to head berhasil mengungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan

|
Penulis: Adhinata Kusuma | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO/WAHYU TRIONO
Ganjar Pranowo saat diwawancarai eksklusif TribunKaltim.co terkait hasil survei Litbang Kompas di lantai 2 Dialog Coffe, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (24/2/2023). Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Ganjar mengungguli dua nama calon presiden yang muncul ke publik, yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. 

"Bisa salah omong, bisa salah ambil keputusan, tapi juga bisa sangat bermanfaat dan solutif. Tinggal dari kaca mata mana memandang itu," katanya.

Hal-hal yang disampaikan Ganjar, di media mainstream dan media sosial, apakah mempengaruhi keputusan orang menilai, dirinya mengaku tak tahu.

"Atau mungkin banyak di di Indonesia, tiba-tiba muncul orang menggunakan kaos yang gambarnya Ganjar. Saya aja ga ngerti itu. Jadi saya lihat ada OMG, apa sih. Saya pikir Oh My God, ternyata setelah ketemu orangnya, ini pak, OMG Orang Muda Ganjar. Ini contoh di masyarakat dan (mereka) mendapat stempel relawan," paparnya.

"Saya sampaikan kepada mereka, sabar ya, ini ada proses konstitusi. Mereka jawab hanya ingin mengkomunikasikan ke masyarakat. Mungkin mereka juga berpartisipasi, sehingga hasil-hasil survei seperti itu," lanjutnya.

Peluang 50 Persen

Meski Ganjar unggul dalam survei, namun ini bukan jaminan baginya untuk mendapatkan tiket melenggang ke bursa capres.

Karena dalam berbagai kesempatan, bahkan Presiden Jokowi pun meminta Ketum PDIP tidak grusa-grusu menentukan capres.

Pertanyaannya, bagaimana jika PDIP tidak memilih seorang Ganjar Pranowo sebagai capres?

Soal ini, Ganjar pun berkomentar.

"Ini adalah pertanyaan yang jawabannya ditunggu-tunggu. Biarkan itu menjadi misteri ya," kata Ganjar tertawa.

"Tapi kira-kira begini, kemarin saya diwawancarai wartawan juga. Leadnya itu, umpama PDIP memilih orang lain sebagai capres," ujarnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo dan Erick Thohir Bisa Satukan PDIP dan KIB di Pilpres 2024, Anies dalam Posisi Sulit

Ia pun menganalogikan, peluang dirinya terpilih 50 persen.

"Kan pertayaannya gini, Ganjar atau tidak Ganjar. Berarti kalau pilihannya tidak Ganjar kan 50 persen. Berarti separuhnya kemungkinan adalah memilih Ganjar. Maka kalau saya melihat, inilah proses yang sedang dilakukan partai-partai. Dan sampai saat ini partai-partai belum ada yang menentukan pilihan capres. Ada sih satu partai sudah menentukan pilihannya, oh suaranya belum cukup, masih cari teman," paparnya.

Beda dengan PDIP yang sudah punya golden ticket capres.

"Maka dari itu, ini adalah suatu proses yang ditunggu, yang seperti awal tadi saya sampaikan, serahin saja sudah ke partai. Saya ini orang partai," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved