Berita Nasional Terkini

Terbaru! Jokowi Ogah Bantu Tuntaskan Kasus Subang? 6 Bulan Sejak Disuarakan Tetap Tak Ada Kemajuan

Sejak permohonan bantuan disampaikan ke Jokowi, belum ada kemajuan siginifikan terhadap penuntasan kasus dan siapa pembunuhnya masih jadi misteri.

Editor: Doan Pardede
kolase TribunnewsBogor.com
Yosef menangis minta bantuan dari Presiden Jokowi untuk turun tangan usut kasus Subang pada bulan Agustus 2022 lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO - Tepatnya bulan Agustus 2022 lalu, Yosef Hidayah, suami sekaligus ayah dari korban pembunuhan ibu dan anak di Subang meminta bantuan kepada Presiden Jokowi.

Namun sejak permohonan bantuan disampaikan, belum ada kemajuan siginifikan terhadap penuntasan kasus dan siapa pelaku pembunuhan masih tetap menjadi misteri.

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang sudah berjalan lebih dari 1 tahun.

Siapa pembunuh Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika ratu (23) yang ditemukan tewas mengenaskan di bagasi mobil Alphard pada 18 Agustus 2021 lalu tetap belum terungkap.

Baca juga: Kasus Subang Disebut Tak Sulit, Diduga Lambat Terungkap Karena Sejumlah Oknum Pejabat Bakal Terseret

Dalam sebuah video yang diunggah di akun YouTube Subang Hijau pada 7 Januari 2023, Yosef tampak sangat geram.

Yosef berharap agar pelaku segera bisa ditangkap dan kalau bisa dihukum mati. 

"Cepat ditetapkan, cepat tertangkap, itu. Dan ingin, dihukum seberat-beratnya, tidak ada toleransi karena telah memberikan sesuatu yang menyulitkan terhadap penyidik dan dia tidak mau secepatnya untuk menyerahkan diri, dan tidak mau bertanggungjawab. Semoga, sekali lagi dihukum seberat-beratnya, tidak ada toleransi. Kalau bisa dihukum mati," kata Yosef. 

Selengkapnya bisa dilihat di SINI

Surat Yosef untuk Presiden Jokowi

Yosef Hidayat, suami dan ayah dari korban pembunuhan di Subang, membacakan isi surat yang akan ditujukan ke Presiden, Kompolnas, Menkopolhukam dan Kapolri.

Yosef sempat meneteskan air mata, saat membacakan isi surat yang intinya meminta agar kasus perampasan nyawa terhadap istri dan anaknya, segera diungkap dan tidak dihentikan proses penyelidikannya.

"Saya memohon kepada Presiden Republik Indonesia, kiranya Pak Jokowi dapat membantu agar kepolsiian RI segera mengungkap pelaku pembunuh terhadap istri dan anak kandung saya, selama ini kami hanya menadapat jawaban sudah ada titik terang, akan tetapi hampir setahun keadaannya masih tetap gelap gulita bagi kami," ujar Yosef, saat jumpa pers di Jalan Sunda, Kota Bandung, Jumat (12/8/2022).

Surat untuk Presiden, Kompolnas, Menkopolhukam dan Kapolri itu rencananya bakal dikirimkan pada 18 Agustus 2022, atau tepat setahun peristiwa itu terjadi.

"Akan segera kita kirim secara langsung. Kasus Subang ini jangan diberhentikan, harus sampai terungkap," katanya seperti dilansir TribunJabar.id di artikel berjudul Sambil Menangis Yosef Bacakan Surat untuk Presiden, Minta Perampas Nyawa Istri dan Anaknya Diungkap.

Berikut ini isi suratnya.

Kepada Yth
Bapak Presiden Republik Indonesia
dI
Tempat

Perihal: Permohonan Perlindungan Hukum

Assalammualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Dengan Hormat

Saya yang bertanda tangan dibawah ini nama YOSEP HIDAYAT, Kewarganegaraan Indonesia, NIK 3213122212640003, Lahir di Bandung, 22 Desember 1964, Jenis Kelamin Laki-laki, Pekerjaan Wiraswasta, yang bertempat tinggal di Kampung Ciseuti, RT 018 RW 003 Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.

Pertama-tama kami sebagai warga masyarakat Indonesia ingin mengucapkan selamat kepada Bapak Presiden dalam Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 sebagai Bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Puji syukur kehadirat Allah SWT, semoga Bapak Presiden dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta selalu berada dalam lindungan Allah SWT.

Bersama dengan surat ini, Saya atas nama Kepala Keluarga (suami dan orang tua) kedua korban, yaitu Isteri dan Anak saya atas nama TUTI SUHARTINI (Almh) dan AMALIA MUTIKA RATU (Almh), ingin menyampaikan beberapa hal
terkait dengan kejadian terburuk dikehidupan saya yaitu kasus yang menimpa keluarga saya, bahwa pada tanggal 18 Agustus 2021 telah terjadi pembunuhan yang mana korbannya adalah Isteri dan Anak kandung saya. Maka dari itu ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan diantaranya :

1. Mohon perlindungan hukum bagi saya dan anak saya agar mendapatkan keadilan bagi kedua korban yaitu Isteri dan Anak Kandung saya;

2. Bahwa sejak 18 Agustus 2021 (hampir 1 tahun) pembunuhan terhadap istri dan anak saya belum juga terungkap pembunuhnya.; saya memohon
kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, kiranya Bapak Joko Widodo untuk membantu agar Kepolisian Republik Indonesia segera mengungkap pelaku pembunuhan terhadap istri dan anak kandung saya. Selama ini kami hanya mendapat jawaban sudah ada "titik terang" akan tetapi hampir setahun keadaannya masih tetap gelap gulita bagi kami.

3. Bahwa pada saat ini sudah menginjak 1 (satu) tahun lamanya rumah kami yang dahulu ditempati oleh saya dan almarhum anak dan istri saya, sampai saat ini masih di police line. Rumah kami menjadi terbengkalai dan tidak terurus, bagi saya tidak ada kepastian kapan rumah kami dapat kami tinggali lagi. Mohon kiranya Bapak Presiden dapat memberikan petunjuk dan arahan untuk memberikan kepastian hukum bagi kami agar Penegak Hukum yaitu Kepolisian Republik Indonesia untuk memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi kami.

Demikian yang dapat saya sampaikan, Mohon maaf apabila dalam surat ini ada perkataan dan bahasa saya yang kurang berkenan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, dan saya memohon dengan sangat kepada Bapak Presiden agar memberikan perhatian kepada kami selaku keluarga korban untuk mendapatkan keadilan dan kepastian hukum.

Atas waktu dan perhatiannya saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarokatuh

Bandung, 12 Agustus 2022

Tembusan:

Hormat Saya

1. Menkopolhukam Republik Indonesia

2. Kompolnas Republik Indonesia

3. Kepolisian Republik Indonesia

Baca juga: Kasus Subang Terbaru Hari Ini 2022, Terkuak Reaksi Yoris Saat Lihat Foto S yang Ditangkap di Jakarta

Janji Kapolda Jabar

Pada Agustus 2022 lalu, Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana mengungkap titik terang kasus yang merenggut nyawa Tuti dan Amalia.

Menurut Kapolda Jabar, pihaknya telah menemukan titik terang kasus Subang yang sudah hampir setahun belum terungkap ini.

Irjen Suntana juga membantah isu yang menyebut adanya keterlibatan BIN dan FBI dalam pengungkapan kasus Subang tersebut.

Awalnya, Irjen Suntana menyebut penanganan kasus pembunuhan yang menimpa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ini, tidak melibatkan instansi atau lembaga lain diluar kepolisian.

"Saya tadi dapat hoax nih, katanya Kapolda menggunakan BIN, apa. Gak ada," kata Irjen Pol Suntana di Mako Polres Bogor, Selasa (2/8/2022).

Menurutnya, Polisi tidak melibatkan FBI dalam pengungkapan kasus kematian Tuti dan Amel tersebut.

"Jadi, hoax ya, gak ada tuh Polisi pakai FBI, Polisi Indonesia geus (udah) canggih ah," kata Irjen Pol Suntana.

Kapolda mengatakan bahwa sampai saat ini penyelidikan masih dilakukan.

"Sedang penyelidikan terus ya. Insya Allah, minta doanya," ungkap Irjen Pol Suntana.

Menurut Irjen Pol Suntana mengatakan bahwa penyelidikan kasus dugaan pembunuhan terhadap ibu dan anak di Subang sudah menemui titik terang.

"Kita udah ada titik terang ya, mudah-mudahan dapet ya," kata Irjen Pol Suntana.

Irjen Pol Suntana menjelaskan, dalam proses pidana khususnya pembunuhan, membutuhkan waktu yang bervariasi.

"Tapi dalam kasus-kasus tertentu, Polisi harus mengumpulkan barang bukti yang diperlukan dengan berbagai cara supaya bisa mengarah kepada tersangkanya. Itukan artinya penyelidikan tuh itu," kata Irjen Pol Suntana.

Nasib Yosef dan Yoris Bila Kasus Subang Tak Kunjung Terungkap

Nasib Yosef dan Yoris bila kasus Subang tak kunjung bisa diungkap ini pernah diulas YouTuber Anjas di Thailand pada Maret 2022 lalu.

Dalam video berjudul 'Jangan Kaget Kalau diluar Dugaan!!' di kanal Youtube @Anjas di Thailand, Anjas menyebutkan bahwa semakin lama kasus ini belum bisa diungkap semakin banyak persepsi liar di masyarakat.

Menurut Anjas, jika pembunuhan Tuti dan Amel tidak terungkap sangat membahayakan bagi orang-orang yang dekat dengan kedua korban.

"Seperti Yosef (suami Tuti Suhartini sekaligus ayah dari Amalia), Yoris (anak dari Yosef dan Tuti sekaligus kakak dari Amalia), Danu, Bu Mimin dan anak-anaknya," kata Anjas

Karena menurut Anjas, jika kasus ini tidak terungkap opini masyarakat suka tidak suka walaupun menggunakan istilah praduga tak bersalah mencurigai mereka.

Hal ini terlihat dari beberapa komentar di kanal Youtube, dan media ada orang yang mencurigai Danu, Yosef, dan Yoris diduga sebagai pelaku.

"Kalau kasus ini tidak terungkap, akan membuat hidup mereka bahagia dan tidak tenang," sambung Anjas.

Karena ada orang-orang yang berpikiran negatif terhadap mereka. Dan hal itu akan berlangsung terus.

"Sudah banyak artikel, video yang membahas tentang mereka. Kalau pelakunya tidak terungkap, justru merekalah (Yosef, Danu, Yoris, Mimin) yang akan dirugikan," lanjut Anjas.

Untuk itu Anjas menyarankan kepada mereka untuk membahas, mengklarifikasi pemberitaan yang salah, melalui kanal Youtube pribadi mereka.

Selengkapnya bisa dilihat di SINI

Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Amel dan Tuti Bukan Dibunuh di Rumah TKP? Kabar Jok Yaris yang Basah Disorot

Jam berapa sebenarnya Yosef datang ke TKP?

Waktu kedatangan Yosef Hidayah ke tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan ibu dan anak di Subang jadi sorotan.

Yosef Hidayah salah seorang saksi Kasus Subang, sekaligus ayah dan suami dari kedua korban, Tuti Suhartini (55) dan Amelia Mustika (23).

Kasus pembunuhan ibu dan anak hingga saat ini masih belum terungkap.

Kepolisian hingga kini masih berupaya menyelidiki pembunuhan yang terjadi di Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus 2021 tersebut.

Berdasarkan informasi yang beredar, Yosef juga adalah orang yang terakhir kali meninggalkan rumah sebelum pembunuhan ibu dan anak terjadi.

Yosef juga adalah orang yang pertama kali mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah pembunuhan terjadi.

Saszena, seorang YouTuber yang cukup sering mengulas kasus Subang menyoroti waktu kedatangan Yosef ke TKP.

Dalam video berjudul KASUS SUBANG ! JAM BERAPA SEBENARNYA PAK YOSEF TIBA DI TKP PAGI ITU?! yang diunggah di akun YouTube Saszena Channel, dia awalnya mengulas foto yang memperlihat Yosef sedang berada di TKP bersama seorang pria.

Informasi yang beredar, kata Saszena, Yosef selaku orang pertama yang datang ke TKP mengaku datang pukul 07.15 dan menemui saksi Pak Ujang jam 07.30. 

Namun, kata Saszena, informasi seputar adanya penemuan jasad kedua korban sudah beredar di publik ada sebelum jam 07.00. 

"Sebenarnya awal kejadian itu, pak Yosef mengetahui itu jam berapa. Bukan bermaksud menyudutkan pak Yosef, tapi paling tidak mencari sebuah kebenaran atau kesesuaian dari apa yang ditampilkan di media-media, yang diberitakan," katanya 

Selengkapnya bisa dilihat di SINI

Berita Nasional Terkini Lainnya

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved