Ibu Kota Negara
Kisah Warga Terdampak Normalisasi Sungai, Kami: Setuju IKN Nusantara, tapi Jangan Gusur Masyarakat
Kisah warga terdampak normalisasi Sungai Sepaku di kawasan IKN Nusantara. Kami setuju, tapi jangan sampai menggusur masyarakat.
Inilah kenapa penghuni wilayah RT 3, lokasi tempat tinggalnya, mayoritas masyarakat suku Balik.
Di kedua sisi rumah Pandi tampak jejeran rumah panggung dari kayu dengan corak kuno.
Teras depan menghadap jalan, sementara belakang rumah adalah Sungai Sepaku.
Sambil meneguk kopinya, Pandi memikirkan proyek normalisasi yang sebentar lagi akan digarap pemerintah.
Rumah warga yang berdekatan dengan sungai, akan dibebaskan untuk program pengendalian banjir di wilayah sekitar IKN.
Baca juga: Atasi Banjir di IKN Nusantara, Pemerintah Gusur Warga Demi Normalisasi Sungai Sepaku
Rencananya, proyek bernilai Rp 242 miliar itu digunakan untuk menormalisasi sungai Sepaku sepanjang 8 kilometer.
“Warga di sini sepakat menolak ganti rugi dan memilih bertahan di sini.
Ini kampung kami, kalau digusur kami mau ke mana?” keluh Pandi.
Proyek normalisasi sungai Sepaku ini akan memperlebar badan sungai.
Jika melihat peta desain rencana, alur normalisasi akan mengikuti aliran sungai yang nyaris melingkari dataran yang merupakan kampung warga.
Padahal, kampung yang dihuni keturunan suku Balik ini merupakan cikal bakal wilayah administrasi Kecamatan Sepaku.
Setidaknya, kampung itu merupakan kampung pertama di wilayah Sepaku.
“Kami hidup turun temurun di kampung ini.
Ya, kami ingin tetap di sini, karena kami punya ikatan emosional dengan tanah ini, termasuk di dalamnya situs-situs sejarah, dan makam leluhur kami,” kata Pandi.
Pandi meminta pemerintah mempertimbangkan ulang rencana ganti rugi rumah dan lahan warga RT 3 Kelurahan Sepaku.
Baca juga: Progres Terbaru Intake Sungai Sepaku, Alirkan 3.000 Liter/Detik Air ke IKN Nusantara
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.