Amalan dan Doa

Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban Digabungkan dengan Ayyamul Bidh, Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban Digabungkan dengan Ayyamul Bidh, Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Editor: Nur Pratama
Youtube Adi Hidayat Official
Ustaz Adi Hidayat. 

TRIBUNAKLTIM.CO - Anda ingin menggabungkan puasa Nisfu Syaban 2023 dengan Ayyamul Bidh di bulan Maret 2023?

Simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat berikut.

Nisfu Syaban 1444 H bertepatan dengan 8 Maret 2023.

Nah pada tanggal 8 Maret 2023 juga merupakan hari ketiga puasa Ayyamul Bidh di bulan Syaban 1444 H.

Lalu bagaimana bila niat nisfu digabungkan dengan Ayyamul Bidh?

Simak penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat tentang menggabungkan niat puasa sunnah.

Inilah jadwal Puasa Ayyamul Bidh di bulan Syaban 1444 Hijriyah atau bertepatan bulan Maret 2023.

Baca juga: Nisfu Syaban 2023 Jatuh pada Tanggal? Dalil dan Keutamaan Puasa Nisfu Syaban Jelang Ramadhan 2023

Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa yang dilaksanakan tiga hari berturut-turut setiap pertengahan bulan yaitu tanggal 13, 14, dan 15 di kalender Hijriyah.

Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu puasa sunnah yang dianjurkan untuk rutin dikerjakan, termasuk di bulan Maret 2023 yang bertepatan dengan bulan Sya'ban 1443 H.

Di bulan Maret 2023, puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada tanggal 16, 17, dan 18 Maret.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Maret 2023:

- Puasa Ayyamul Bidh hari pertama: Senin, 6 Maret 2023: 13 Syaban 1444 H

- Puasa Ayyamul Bidh hari kedua: Selasa, 7 Maret 2023: 14 Syaban 1444 H

- Puasa Ayyamul Bidh hari ke tiga: Rabu, 8 Maret 2023: 15 Syaban 1444 H

Ustadz Adi Hidayat memberikan penjelasan Ayyamul Bidh bisa digabung dengan puasa lain.

Hal ini dijelaskan oleh ustaz Adi Hidayat dalam video yang diunggah Chanel Indo Singkat Official.

Ustadz Adi Hidayat menjawab pertanyaan terkait menggabungkan niat puasa sunnah.

Ia menjelaskan jika ada ulama yang membolehkan untuk menggabungkan dua amalan menjadi satu.

Namun ada juga yang memisahkan (2 hal tersebut) lantaran satu niat untuk satu amalan.

"Tapi ingat, ketika Anda berpindah dari amalan yang lebih tinggi, maka amalan rendah itu akan ikut pahalannya. Misal amalan rendah itu yang setiap saat dilakukan, contoh Senin Kamis. Begitu Anda puasa Senin Kamis Anda mendapati puasa Syawal misalnya, berkaitan puasa Seninnya Anda niatkan Syawalnya, Seninnya otomatis dituliskan pahalanya. Karena Anda kebiasaan melakukan itu" jelas pria 36 tahun tersebut.

"Rumusnya pindahkan amalan yang rendah ke yang tinggi, begitu mengerjakan yang tinggi di satu yang bersamaan, maka amalan yang biasanya yang rendah, sudah dituliskan pahalanya." tambahnya.

Ustaz Adi Hidayat menegaskan jika cukup 1 niat untuk amalan yang dinilai lebih tinggi (yang lebih jarang dilakukan).

"Anda tidak usah menyatukan dua niat bersamaan, kalau ibu sudah terbiasa puasa Senin Kamis, kemudian puasa Syawal di hari itu, puasanya diberikan seketika."

'Yang paling hebat Anda biasa puasa Ayyamul Bidh, puasa Senin Kamis, tiba-tiba puasa Syawalnya dikerjakan di hari itu, itu tiga puasa dituliskan seketika." pungkasnya.

Bacaan niat puasa Ayyamul Bidh


َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunah karena Allah ta’ala.”

Anjuran puasa Ayyamul Bidh sebagaimana dijelaskan berdasarkan dalil hadis sahih.

Diriwiyatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178).

Hadis ini juga disampaikan HR Bukhari.

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979).

Tata cara puasa Ayyamul Bidh

Sama seperti pelaksanaan puasa sunah lainnya, niat puasa Ayyamul Bidh dilakukan sebelum fajar terbit.

Namun boleh dilakukan setelah terbit fajar asalkan belum makan, minum atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh bagi seorang istri maka meminta izin terlebih dahulu kepada suami.

Selain itu melaksanakan puasa Ayyamul Bidh juga dianjurkan ketika tidak sedang bepergian maupun sedang bepergian.

Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Abbas radhiyallahu,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

 

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Bolehkah Menggabung Niat Puasa Nisfu Syaban dengan Ayyamul Bidh? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat, 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved