Ramadhan 2023

Penjelasan Lengkap Hukum Mengerjakan Puasa Qadha setelah Nisfu Syaban, Ini Bacaan Niat Puasa Qadha

Hukum Mengerjakan Puasa Qadha setelah Nisfu Syaban, Ini Bacaan Niat Puasa Qadha

Editor: Nur Pratama
Ilustrasi canva/tribunkaltim
Ilustrasi puasa Qadha. 

TRIBUNKALTIM.CO - Jangan lupa membayar utang puasa tahun lalu atau puasa Qadha.

Termasuk hukum puasa Qadha atau Kodoan jika dikerjakan setelah lewat dari malam Nisfu Syaban .

Alias 15 Hari terakhir di Bulan Syaban .

Jelang tibanya Bulan puasa Ramadhan .

Adapun untuk tanggal kapan puasa 2023 tahun ini, Pemerintah Indonesia akan menggelar sidang isbat pada penghujung Syaban nanti.

Yang mana kemungkinannya tanggal mulai puasa 2023 akan tiba antara tanggal 22 Maret 2023 atau Kamis 23 Maret 2023 nanti.

Baca juga: Apa Arti Nisfu Syaban? Dalil, Pendapat Ulama dan Keutamaan Puasa Nisfu Syaban Jelang Ramadhan 2023

Sementara Pimpinan Pusat Muhammadiyah , sudah menetapkan tanggal Hari pertama puasa Ramadhan akan jatuh pada Kamis 23 Maret 2023 nanti.

Dengan demikian, Anda yang masih punya hutang puasa Ramadhan tahun lalu, sudah harus menunaikannya sebelum tanggal tersebut.

Bacaan Doa Niat puasa Qadha

Inilah bacaan Doa Niat puasa Qadha

Dalam tulisan Arab dan Latin serta artinya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Latin:

"Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ,"

Artinya:

“Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Demikian bacaan Doa puasa Qadha tersebut.

Hukum puasa Qadha setelah Nisfu Syaban

Ada 2 pendapat terkait hal ini.

Pertama , melarang mengerjakan puasa Qadha sebelum Nisfu Syaban .

Lantaran Hari setelah Nisfu Syaban disebut sebagai Hari Syak .

Atau Hari yang pada penghujungnya nanti dikhawatirkan diragukan antara masih di Syaban atau sudah memasuki Ramadhan .

Pendapat ini di antaranya ada di Mazhab Syafii .

Sehingga jika tanpa sebab tertentu,tidak dianjutkan puasa Qadha setelah Nisfu Syaban .

Satu di antara dasar dari pendapat ini adalah Hadist berikut:

إِذَا كَانَ النِّصْفُ مِنْ شَعْبَانَ فَلاَ صَوْمَ حَتَّى يَجِىءَ رَمَضَانُ

Artinya:

“Jika tersisa separuh bulan Sya’ban, maka tidak ada puasa sampai dating Ramadhan.” (HR. Ibnu Majah)

Pendapat ke dua, membolehkan puasa Qadha setelah Nisfu Syaban .

Hal ini berdasarkan keterangan dari Hadist dari Aisyah r,a yang berbunyi:

كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَهُ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ الشُّغُلُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَوْ بِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-

Artinya:

“Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya’ban karena kesibukan dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR Muslim)

Dari 2 Pendapat ini, jumhur Ulama cenderung membolehkan puasa Qadha setelah Nisfu Syaban .

Allahualam bi showwab .(*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Bacaan Doa Niat puasa Bayar Hutang , Bolehkan Ditunaikan setelah Nisfu Syaban ? Simak Ulasan Berikut, 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved