Amalan dan Doa

Puasa Nisfu Syaban Jatuh pada 8 Maret 2023, Bacaan Niat, Amalan Malam Nisfu Syaban dan Keutamaannya

Puasa Syaban tahun ini jatuh pada Rabu 8 Maret 2023, simak bacaan niat, amalan malam Nisfu Syaban dan keistimewaannya.

|
Canva
Foto Ilustrasi - Puasa Syaban tahun ini jatuh pada Rabu 8 Maret 2023, simak bacaan niat, amalan malam Nisfu Syaban dan keistimewaannya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Puasa Syaban tahun ini jatuh pada Rabu 8 Maret 2023, simak bacaan niat, amalan malam Nisfu Syaban dan keistimewaannya.

Hari ini Selasa 7 Maret 2023, setelah matahari terbenam, umat Islam memasuki malam Nisfu Syaban.

Memasuki Syaban dalam kalender Hijriah, terdapat sejumlah ibadah puasa yang dapat dilaksanakan.

Salah satunya, puasa Nisfu Syaban yang merupakan ibadah tepat di tengah-tengah bulan Syaban.

Syaban sendiri merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriah, sebelum Ramadhan.

Baca juga: 30 Ucapan Malam Nisfu Syaban 2023 Paling Menyentuh Hati, Bagikan ke Grup Keluarga dan Kerabat

Oleh karena itu, tidak heran apabila Syaban menjadi waktu bagi Muslim untuk gencar beribadah.

Lantas, kapan puasa Nisfu Syaban?

Jadwal puasa Nifsu Syaban 2023

Peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, 1 Syaban 1444 H jatuh pada 22 Februari 2023.

Hal tersebut berdasarkan pengamatan hilal di beberapa titik di Balai Rukyat Nahdlatul Ulama (NU) pada 20 Februari 2023 silam.

"Dapat disimpulkan bahwa hilal tidak terlihat, sehingga bulan Rajab 1444 H digenapkan menjadi 30 hari, dan 1 Syaban 1444 H jatuh pada Rabu, 22 Februari 2023," ujarnya, kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Dengan demikian, Nisfu Syaban 2023 akan jatuh mulai Selasa (7/3/2023) malam hingga Rabu (8/3/2023).

Pasalnya, pergantian hari pada kalender Hijriah dimulai setelah Matahari terbenam atau waktu maghrib.

Sementara itu, malam Nisfu Syaban diyakini sebagai malam pengampunan dosa dan diperingati dengan beribadah sepanjang malam.

Adapun keesokan harinya, tepat pada Rabu (8/3/2023), umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa Nisfu Syaban.

Terpisah, Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta Syamsul Bakri menjelaskan, puasa Nisfu Syaban dilaksanakan hanya pada 15 Syaban.

"Nisfu Syaban itu tengah-tengah berarti tanggal 15 Syaban," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/3/2023).

Selain puasa Nisfu Syaban, umat Islam juga bisa menjalankan ibadah puasa Ayyamul Bidh setiap 13, 14, dan 15 bulan Hijriah.

"Puasa Bidh, setiap tanggal 13, 14, 15, bulan apa pun, sunnah," terang Syamsul.

Artinya, umat Islam bisa mulai melaksanakan puasa Ayyamul Bidh pada Senin (6/3/2023) hingga Rabu (8/3/2023) mendatang.

Niat Puasa Syaban

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Sya'ban esok hari karena Allah SWT

Niat Puasa Syaban di Siang Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ.

Baca juga: 30 Ucapan Malam Nisfu Syaban 2023 Paling Menyentuh Hati, Bagikan ke Grup Keluarga dan Kerabat

Amalan di Malam Nisfu Syaban

Pada malam nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan melakukan amalan.

Salah satu amalannya yakni perbanyak membaca surah yasin.

1. Shalat Nisfu Syaban

Sebelum membaca surat yasin sebaiknya dianjurkan sholat sunah Syaban terlebih dahulu.

Lafadz Niat Sholat Malam Nisfu Syaban

اُصَلِّىْ سُنَّةَ لَيْلَةِ نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى


(Usholli sunnata lailati nisfu sya'baana rok'ataini lillahi ta'alaa)

Artinya:

"Saya sholat sunnat malam Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala"

Kemudian untuk tata cara mengerjakan sholat Nisfu Syaban:

2. Membaca Surah Yassin 3 Kali

Setelah sholat selesai, di anjurkan untuk membaca Surat Yaasin sebanyak tiga kali (3x):

Setelah itu kemudian membaca doa Nisfu Syaban.

Doa Malam Nisfu Syaban

Umat muslim juga dianjurkan juga membaca 3 kali Surat Yasin di sela doa.

Sayyid Utsman bin Yahya menyebutkan doa yang dibaca saat malam nisfu Syaban.

اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ

اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Allahumma ya dzal manni wa la yumannu ‘alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in‘am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma’manal kha’ifin.

Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullahumma fi ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni ‘indaka sa‘idan marzuqan muwaffaqan lil khairat. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitabikal munzal ‘ala lisani nabiyyikal mursal, “yamhullahu ma yasya’u wa yutsbitu, wa ‘indahu ummul kitab” wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallama, walhamdu lillahi rabbil ‘alamin.

Keutamaan malam Nisfu Syaban salah satunya dijelaskan dalam sebuah hadits dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

“Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”

3. Perbanyak Istigfar

Ini satu cara meminta ampunan (istighfar) karena tidak ada seorang pun yang bersih dari dosa dan salah.

Meski demikian, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun.

Meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam nisfu Syaban.

Hal tersebut dijelaskan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi,

الاستغفار من أعظم وأولى ما ينبغي على المسلم الحريص أن يشتغل به في الأزمنة الفاضلة التي منها: شعبان وليلة النصف، وهو من أسباب تيسير الرزق، ودلت على فضله نصوص الكتاب، وأحاديث سيد الأحباب صلى الله عليه وسلم، وفيه تكفير للذنوب وتفريج للكروب، وإذهاب للهموم ودفع للغموم

Artinya: “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya.

Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.

Keutamaan Puasa Syaban

Menurut Ustadz Abdul Somad, Nabi Muhammad SAW menunaikan puasa sunnah lebih banyak dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Hali ini memunculkan pertanyaan dari keluarga dan para sahabat Nabi termasuk Usamah Bin Zaid.

"Apa jawaban Nabi? Ada dua jawabannya, pertama karena bulan Sya'ban bulan yang banyak dilupakan. Beribadah saat orang lupa pahalanya besar," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip dari Banjarmasinpost.co.id sebagaimana kanal youtube Taman Surga. Net.

Bulan Sya'ban berada di antara bulan haram Rajab dan bulan Lailatul Qodar Ramadhan, sehingga menurut Ustadz Abdul Somad kurang populer dan kerap terlupakan.

Alasan atau jawaban kedua dari Rasulullah adalah pada bulan Sya'ban amal dicatat dan diangkat.

UAS sapaan karibnya menambahkan, Nabi Muhammad sangat menginginkan ketika amalnya diangkat ia sedang dalam keadaan berpuasa.

Sementara itu keutamaan lainnya dari bulan Sya'ban yang disebutkan oleh Ustadz Abdul Somad, dimana pada tanggal 15 bulan Sya'ban, ada malam Nisfu Sya'ban.

"Allah memperhatikan dengan perhatian khusus di malam Nisfu Sya'ban," ucap Ustadz Abdul Somad.

Pada malam Nisfu Sya'ban Allah akan ampunkan semua dosa makhluk-Nya yang meminta ampunan.

Namun, kecuali dua orang yang tidak akan Allah diampuni dosanya ketika meminta ampunan di malam Nisfu Sya'ban, yaitu orang musyrik dan orang berkelahi yang belum damai.

Baca juga: Tata Cara Sholat Nisfu Syaban dan Bacaannya Lengkap Doa Malam Nisfu Syaban

Bahkan jika seseorang yang masih memiliki utang puasa qadha di bulan Ramadan, kemudian dikerjakan pada bulan Sya'ban tepatnya di hari Senin atau Kamis, maka amalan tersebut akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

"Pahala puasa qhadanya dapat, pahala puasa Seninnya dapat, puasa Sya'ban dapat," ujar Ustadz Abdul Somad.

Sehingga Nabi SAW, sangat menganjurkan memperbanyak amalan-amalan baik di bulan Sya'ban.

Selain dari pada dicatat setiap amal baiknya, tapi juga amal tersebut langsung naik kepada Allah.

Bahkan tidak hanya itu, para malaikat pun turut menyebutkan nama orang yang melakukan amalan baik di bulan Sya'ban.

Keistimewaan Nisfu Syaban

Tidak seperti pelaksanaan puasa di hari-hari lain, Syamsul mengatakan bahwa puasa Nifsu Syaban tidak berdasarkan pada peristiwa tertentu.

Hanya saja, kata dia, Syaban merupakan bulan istimewa lantaran dekat dengan Ramadhan.

"Syaban tidak ada peristiwa-peristiwa luar biasa. Karena mendekati (Ramadhan)," ujarnya.

Dia menjelaskan, pelaksanaan puasa Nisfu Syaban berdasarkan dalil, yakni hadis Rasulullah SAW.

Namun demikian, dalil tersebut tidak memiliki alasan sejarah seperti terjadinya suatu peristiwa.

"Alasannya karena adanya dalil, hadis. Dalil itu kadang ada alasan historis, ada yang tidak. Syaban itu yang tidak," ungkapnya.

Baca juga: Niat Puasa Syaban 2023, Dilengkapi Bacaan Niat di Siang Hari, Simak Keutamaannya

Adapun menurut laman NU Online, Nisfu Syaban merupakan hari istimewa lantaran dipercaya menghapus semua dosa mereka yang memohon ampun.

Hal itu sejalan dengan hadis Rasulullah SAW, sebagai berikut: "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya." (HR al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman).

Sementara itu, puasa Nisfu Syaban juga selaras dengan sebuah hadis Nabi SAW, yakni: "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka hidupkan malamnya dan berpuasalah di siang harinya." (HR Ibnu Majah dalam as-Sunan dan al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman). (*)

Berita Nisfu Syaban

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved