Video Viral

Pasukan Rusia Tewaskan Komandan Termuda Ukraina, Dijuluki Da Vinci di Medan Perang

Pasukan Rusia tewaskan komandan termuda Ukraina, dijuluki Da Vinci di medan perang

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Salah satu komandan batalion termuda di militer Ukraina, yang terkenal karena keberaniannya, tewas dalam pertempuran di Bakhmut.

Dilansir Independent, Dmytro Kotsyubaylo (27) telah lama menjadi target Rusia.

Ia dituduh oleh Rusia memiliki hubungan neo-Nazi dan fasis.

Dilansir dari Tribunnews.com, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang memberi Orde Bintang Emas serta gelar "Pahlawan Ukraina" kepada Kotsyubaylo tahun lalu, mengatakan:

"Dia adalah salah satu pahlawan termuda Ukraina."

"Salah satu dari mereka yang sejarah, karakter, dan keberanian pribadinya selamanya menjadi sejarah, karakter, dan keberanian Ukraina."

"Dia terbunuh dalam pertempuran di dekat Bakhmut – pertempuran untuk Ukraina."

Kotsyubaylo yang memiliki julukan "Da Vinci", adalah pemimpin kelompok Pravy Sektor [Sektor Kanan].

Ia menjadi terkenal di Ukraina karena perannya dalam perang selama tujuh tahun melawan separatis yang didukung Moskow di Timur.

Reputasinya untuk pertempuran garis depan semakin meningkat selama konflik saat ini.

Salah satu situs web pendukung Kremlin mengumumkan kematian Kotsyubaylo.

Mereka menulis:

“Seorang nasionalis Ukraina berpangkat tinggi telah dilikuidasi."

"Kita berbicara tentang Dmytro Kotsyubaylo dengan judulkan 'Da Vinci', seorang pendukung setia dan salah satu pemimpin 'Sektor Kanan' yang dilarang di Rusia dan diakui sebagai organisasi teroris."

Pravy Sektor adalah salah satu kelompok bersenjata paling terkenal dan kontroversial yang muncul dari bentrokan protes Maidan, yang menggulingkan pemerintahan presiden pro-Moskow Ukraina Viktor Yanukovych pada tahun 2014.

Kelompok tersebut kemudian memainkan peran penting dalam konflik yang terjadi setelah melawan separatis di timur.

Selama enam bulan pertama pertempuran yang terjadi saat itu, Pravy Sektor menjadi salah satu dari tiga grup teratas yang paling sering disebutkan di media Rusia, dan organisasi tersebut dilarang di Moskow.

Kabar kematian Kotsyubaylo muncul setelah tentara Ukraina lainnya, Tymofiy Mykolayovych Shadura, dibunuh di Bakhmut.

Video detik-detik kematiannya beredar di media sosial.

Ia diduga ditembak oleh pasukan Rusia setelah ia mengatakan "Kemuliaan bagi Ukraina!".

Pemerintah Ukraina menyatakan tidak akan mundur dari Bakhmut.

Kota itu telah dikepung oleh pasukan Rusia yang dipimpin oleh kelompok tentara bayaran Wagner.

Bakhmut hampir hancur total, meskipun para analis militer Barat meremehkan signifikansi kota tersebut.

Seorang pejabat senior keamanan Barat menekankan minggu ini bahwa mendapatkan kendali atas Bakhmut akan menjadi momen taktis yang cukup kecil tanpa nilai untuk kedua belah pihak.

Namun Presiden Zelensky mengatakan bahwa Rusia akan mengancam seluruh Donbas jika mereka berhasil merebut kota itu.

Keputusan untuk mempertahankan pasukan di Bakhmut menimbulkan pertanyaan di dalam angkatan bersenjata Ukraina.

Kritik menunjuk kegagalan untuk mundur tepat waktu dari Mariupol, di mana ribuan orang akhirnya ditawan oleh Rusia ketika mereka merebut kota itu.

Penundaan serupa dalam penarikan dari Sievierodonetsk dan Lysychansk, dua kota di timur, juga menyebabkan sejumlah besar tentara terbunuh dan terluka. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved