Kesehatan

2 Risiko Kesehatan pada Ibu Hamil yang Berat Badannya Berlebih

Pada kondisi preeklamsia kita harus memilih ibu atau bayi. Kalau bisa dua-duanya. Tapi kita dibolehkan melahirkan bayinya.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Cegah stunting pada anak, makan-makanlah bergizi sejak dalam kandungan. Perlu diketahui bagi para ibu hamil dalam hal kesehatan tubuh. Berat badan ibu hamil bisa mempengaruhi risiko.  

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Perlu diketahui bagi para ibu hamil dalam hal kesehatan tubuh. Berat badan ibu hamil bisa mempengaruhi risiko

Ya tentu saja, risiko pada kesehatan. Karena itu perlu diketahui langkah-langkah agar bisa mengindari risiko yang berat. 

Kali ini ahli medis kandungan angkat bicara mengenai faktor pengaruh berat badan pada ibu hamil

Bagaimana penjelasan lengkapnya, simak ulasan disini:  

Baca juga: 49 Persen Ibu Hamil di Indonesia Anemia, Efeknya Stunting Sampai pada Kematian

Saat hamil, ibu perlu menjaga berat badan. Karena jika ibu mempunyai berat badan yang berlebih, maka dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Boy Abidin SpOG(K) menjelaskan setidaknya ada tiga dampak yang dialami ibu hamil jika mempunyai berat badan berlebih.

Pertama adalah munculnya diabetes pada saat kehamilan.

"Ada yang disebut diabetes pada kehamilan," ungkapnya pada dalam acara konferensi pers dan talkshow peluncuran Anmum Lite di Jakarta Selatan, Kamis (9/3/2023).

Selain itu, ia mengungkapkan jika orangtua perlu waspada kalau dalam pemeriksaan, bayi berukuran besar dan tidak sesuai dengan perkembangan.

Baca juga: 8 Makanan Sehat Bagi Ibu Hamil Demi Tangkal Stunting, Ikan Salmon Sampai Kacang dan Sayuran Hijau

"Kok bayinya gede banget, kita curiga ada diabetes," kata dr Boy.

Diabetes sendiri dapat memberikan dampak yang cukup membahayakan untuk bayi.

Salah satunya bisa menyebabkan kematian di dalam kandungan.

"Jadi tidak selalu senang ibu dan bayi gendut , hati-hati. Ada masalah cukup fatal bisa menyebabkan kematian atau prematur," tegasnya.

Dampak kedua adalah preeklamsia.

Menurut dr Boy, preeklamsia adalah tekanan darah tinggi yang terjadi pada ibu hamil dan bisa menyebabkan kejang.

Baca juga: Alasan Ibu Hamil Banyak Konsumsi Pangan Protein Hewani, Antara Lain Tangkal Stunting

Berat badan ibu yang berlebihan akan membuat kualitas udara terganggu.

Sehingga kerja jantung ibu semakin bertambah dan dapat meningkatkan tekanan darah.

Pada situasi yang parah, jiwa ibu dan anak dapat terancam.

"Pada kondisi preeklamsia kita harus memilih ibu atau bayi. Kalau bisa dua-duanya. Tapi kita dibolehkan melahirkan bayinya berapa pun usia kandungan kalau tekanan darah sudah sangat membahayakan dan kejang," jelas dr Boy lagi.

Ketiga, dampak yang ditimbulkan adalah dapat memengaruhi proses persalinan baik secara normal atau sesar.

2 Risiko Berat Badan Berlebih 

Ibu yang mengalami berat badan berlebih berisiko mengalami beberapa risiko kesehatan.

Pertama ibu tidak kuat mengangkat kaki jika ingin lahir normal. Dia harus dibantu diangkat.

ILUSTRASI Tenaga medis persalinan untuk ibu hamil dan tim penyuluh KB atau Keluarga Berencana.
ILUSTRASI Tenaga medis persalinan untuk ibu hamil dan tim penyuluh KB atau Keluarga Berencana. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Kedua kalau proses pembedahan terlalu banyak diselimuti lemak. Jadi risiko terjadi masalah pada kehamilan juga cukup tinggi meningkat," kata dr Boy lagi.

Oleh karena itu, ia pun menghimbau untuk para ibu agar menjaga berat badan.

"Jangan berlebihan. Kekurangan juga jangan. Tetap makan tapi tidak hanya kuantitas tapi juga kualitas," beber dr Boy. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tiga Dampak yang Muncul Jika Ibu Hamil Miliki Berat Badan Berlebih

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved