Berita Balikpapan Terkini

DP3AKB Balikpapan Terapkan Budidaya 1 Butir Telur Bagi Keluarga Terdampak Stunting

DP3AKB Kota Balikpapan, menerapkan budidaya satu butir telur kepada keluarga yang terdampak stunting

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kepala DP3AKB Kota Balikpapan, Alwiati menuturkan pihaknya menerapkan budidaya satu butir telur kepada keluarga yang terdampak stunting.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, menerapkan budidaya satu butir telur kepada keluarga yang terdampak stunting.

"Kita lakukan gerakan pemberian satu butir telur, dengan konsisten memberi makanan yang memiliki protein hewani terutama ikan kepada seluruh keluarga yang terdampak stunting," ujar Kepala DP3AKB Balikpapan, Alwiati Kota balikpapan, Selasa (14/3/2023).

"Jadi yang punya bayi, balita, ibu hamil, terutama remaja putri harus penuhi gizinya, agar nanti bisa melahirkan anak yang sehat dan berkualitas," tambahnya.

Adapun dalam rangka penanganan stunting, Alwiati juga melakukan kegiatan berupa intervensi sensitif dan intervensi spesifik.

Baca juga: Tim Percepatan Penurunan Stunting Samarinda Nilai Candaan Stunting Tidak Dibenarkan

Baca juga: Upaya Turunkan Stunting di Kaltim, Isran Noor: Pendapatan Banyak Kalau Tak Peduli Kesehatan Percuma

"Untuk intervesi spesifik sudah dilaksanakan oleh Puskesmas mulai dari siklus kehidupan bayi balita, remaja, hingga ibu hamil," ungkapnya.

"Tapi yang kita butuh adalah intervensi sensitif, terkait bagaimana pola pengasuhannya dalam Pemberian Makan Tambahan (PMT)," imbuhnya.

Berdasarkan survei Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), Kota Balikpapan mengalami kenaikan kasus stunting dari 17,6 persen menjadi 19,6 persen.

Selain itu, dari hasil penimbangan bayi balita di posyandu melalui aplikasi (Elektronik Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) E-PPGBM, terdapat jumlah bayi balita pendek (stunted) sebanyak 1.458 di Kota Balikpapan.

Namun, Alwiati mengungkapkan, jumlah tersebut masih terus dilakukan lagi verifikasi.

Dengan berkolaborasi bersama Tim Pendamping Keluarga (TPK), Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Puskesmas di Kota Balikpapan.

Baca juga: Kadis Kesehatan Kaltim Sebut Keluarga Perokok Jadi Sebab Angka Stunting Meningkat

"Berkoordinasi dengan pihak terkait itu, apakah benar data tersebut sesuai dengan hasil penimbanganannya. Sehingga data inilah yang akan kita anggap sebagai data fix, untuk kita berikan bantuan," tutur Alwiati.

"Untuk Kota Balikpapan dapat kuota 50 anak, yang diberi bantuan 15 ribu perhari terkait pemberian makan setiap hari, selama 3 bulan kedepan," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved