Wawancara Eksklusif

Geliat PKB Kaltim menuju Pemilu 2024, Syafruddin: Dari Pemilih Sarungan Rambah Kaum Millenial

Ketua DPW PKB Kalimantan Timur, Syafruddin menilai paket Prabowo-Muhaimin adalah paket komplit.

Penulis: Ardiana | Editor: Adhinata Kusuma
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL
TALKSHOW - Ketua DPW PKB Kalimantan Timur, Syafruddin dalam talkshow Tribun Kaltim ‘Mata Lokal Memilih’ bertema “Panggung PKB Menuju Kontestasi”, pada 15 Februari 2023 

Beda kalau bicara tentang pilpres. Kalau pilpres kita sama-sama bergerak, berjuang meyakinkan bahwa calon yang diusung oleh PKB dan Gerindra adalah calon yang layak dan punya visi misi untuk menyejahterkan rakyat. Saat ini kami di daerah belum ada perintah terkait itu. Karena memang baru sebatas kesepatakan.

Apakah Cak Imin masih menjadi kandidat utama PKB?

Ya, masih. Itu sudah mandataris muktamar di Bali yang memandatkan kepada pak Muhaimin Iskandar untuk maju sebagai calon presiden RI. Kalau hanya dapat Wakil presiden, itulah kenyataannya. Jadi kita juga tidak ngeyel, tidak ngotot harus capres. Kita harus ukur bajulah.

Misalkan nama Cak Imin tidak masuk dalam kandidat capres dan cawapres, seperti apa kondisi PKB nantinya?

Itu kebijakan pimpinan. Kita sebagai prajurit hanya melaksanakan keputusan pimpinan. Apapun keputusannya, akan kita tunggu.

Bagaimana dengan isu Prabowo - Muhaimin, apakah terus berlanjut?

Ya. Kita semuanya kader PKB sebenarnya menginginkan paket itu. Artinya kalau paket Prabowo-Muhaimin itu menurut kami itu paket komplit. Prabowo mengakomodir kalangan militer dan masionali, kemudian pak Muhaimin religius yang moderat dan inklusif. Karena pak Muhaimin lahir dari Nahdliyin darah biru karena cicit beliau adalah salah satu pendiri NU.

Salah satu penyebab suara PKB tinggi di tahun 2019 karena PKB dikenal partai pendukung pemerintah, apakah itu jadi hal positif untuk PKB?

Pasti kita punya indikator angka kepuasan terhadap pimpinan pak Presiden Jokowi. Bisa jadi iya, bisa juga tidak. Karena secara jujur, publik juga membacanya, bahwa pak Jokowi sama dengan PDI Perjuangan. Kecil sumbangsih karena PKB menjadi bagian dari koalisi pemerintah.

Artinya di Pilpres 2024 tak masalah jika tak ada lagi sosok Jokowi?

Tak masalah. Hari ini PKB adalah partai yang secara sadar harus melakukan ekspansi. Kita lebih meyakini, PKB di 2024 lebih signifikan jumlah kursi dan perolehan suaranya. (Ardiana/Bagian 1)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved