Breaking News

Kabar Artis

Kini Ditahan Polisi, Perjalanan Hidup Ajudan Pribadi, Jadi Kuli Hingga Pemulung

Kini ditahan polisi, prjalanan hidup Ajudan Pribadi, jadi kuli hingga pemulung

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Sosok Akbar Pera Baharudin atau Muhammad Akbar yang dikenal sebagai selebgram ajudan pribadi kini ditahan di Polres Metro Jakarta Barat, terkait dugaan kasus penipuan dan penggelapan.

Dilansir dari Tribunnews.com, Muhammad Akbar kini tersandung kasus hukum.

Ia ditangkap polisi dan ditahan di Polres Metro Jakarta Barat, gara-gara dugaan kasus penipuan dan penggelapan.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Andri Kurniawan menyebut, ajudan pribadi dilaporkan menipu korbannya hingga Rp 1,3 miliar.

Dia ditangkap oleh penyidik di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Kami amankan di Makasar. Sementara masih berproses di kami (Polres Metro Jakarta Barat)," tutur Andri.

Polisi bakal merilis kasus tersebut di Mapolres Jakarta Barat pada Rabu (15/3/2023).

"Yang pasti ada laporan awal terjadi November 2022 dengan kerugian lebih kurang Rp 1,3 miliar," sebut Andri.

Pemilik nama asli Akbar Pera Baharudin itu ditangkap oleh petugas Polres Metro Jakarta Barat.

Akbar Pera Baharudin merupakan ajudan Andi Rukman Karumpa yang berstatus Sekjen Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional (Gapensi).

Di balik ketenarannya saat ini, ajudan pribadi ternyata menyimpan kisah getir.

Meskipun namanya melambung setelah diundang Presiden Joko Widodo saat pernikahan putrinya Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution di Solo, Jawa Tengah.

ajudan pribadi sempat menceritakan perjalanannya kepada Denny Cagur.

Ia bercerita pernah bekerja sebagai kuli bangunan ketia usianya masih belasan tahun.

Alasan biaya juga membuat ajudan pribadi terpaksa berhenti sekolah saat kelas 2 SMP.

Saat menjadi kuli bangunan ini, dia diajak salah seorang pemborong kuli bangunan di Palopo.

"Di situlah awal saya pertama punya moto, saya cicil dari kuli bangunan," ujar Akbar, ketika itu masih 14 tahun.

Tak hanya kuli bangunan, Akbar kecil juga pernah menjadi pemulung bersama neneknya.

Ketika itu pria berbadan subur itu masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar.

Akbar juga pernah berjualan kacang di dekat sebuah lapangan golf di Makassar, Sulawesi Selatan.

Dari situ, dia kerap diminta memijit orang-orang kaya setelah bermain golf.

Seiring waktu, karena keterampilannya memijit inilah, Akbar bertemu Andi Rukman Karumpa yang kelak menjadi bosnya.

"Dia bilang, 'Enak juga kamu'. Kemudian dia ngomong 'Nomor kamu berapa'. Aku kasih tukeran nomor HP sama bos yang dipijit itu," tutur Akbar.

Tak berselang lama, si bos itu membawanya ke Jakarta, sekitar 2017.

Sesampainya di Jakarta, Akbar tidak langsung menjadi ajudan pribadi.

Mula-mula dia jadi tukang bersih-bersih, lebih-lebih saat itu si bos masih punya ajudan pribadi.

"Ajudan satu ini suka curi dolar enggak jujur, jadi dipecat. Mau cari ajudan militer polisi engga mau dia (majikan). Akhirnya saya jadi ajudan," ucapnya.

Sejak menjadi ajudan pribadi itulah peruntungannya berubah 180 derajat.

Akbar bahkan disebut tinggal di sebuah apartemen mewah di Jakarta yang harganya sekitar Rp20 miliar. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved