Wawancara Viral
Aksinya Viral sebagai Pawang di Proyek DAS Ampal Jl MT Haryono, Kasmadi: Cuaca Kok Dijadikan Alasan
Aksi Kasmadi sebagai pawang hujan proyek DAS Ampal viral di media sosial.
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Prjengeaan proyek Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal di Jalan MT Haryono depan Global Sport, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, molor, tak kunjung selesai.
Kontraktor beralasan terkendala cuaca. Ketua DPRD Kota Balikpapan, Abdulloh, pun turun tangan dengan mendatangkan pawang hujan.
Senin (13/3/2023) malam lalu, sosok berjubah putih dan menggunakan masker, nampak berkeliling di sekitar proyek DAS Ampal di Jalan MT Haryono depan Global Sport. Aksinya viral di media sosial.
TribunKaltim.co berhasil mewawancarai sosok viral ini. Dia adalah Kasmadi, seorang Ketua RT di Balikpapan. Ia juga duta masker.
Mengenakan peci dan jubah putih, tasbih di tangan serta maskernya, Kasmadi hadir di studio Tribun Kaltim, pada Rabu (15/3/2023).
Kasmadi menceritakan panjang lebar soal keterlibatannya dalam proyek DAS Ampal.
Baca juga: Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh Siapkan Pawang Hujan untuk Dukung Proyek DAS Ampal
Baca juga: Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh Minta Akses DAS Ampal Bisa Dilakukan saat Ramadhan
“Iya sibuk banget, disamping bagi -bagi masker. Terus kemarin (bantu terkait proyek DAS Ampal. Keadaan jalan (ditutup) lama sekali kan. Kasihan juga masyarakat,” kata Kasmadi saat ditanya kabarnya. Bagaimana aktivitas Kasmadi di proyek tersebut, berikut petikan obrolannya.
Bagaimana bisa terlibat jadi pawang di proyek DAS Ampal di depan Global Sport?
Kebetulan kemarin saya hanya membantu. Proyek itu kan (terhambat selesainya) karena alasannya cuaca. Kalau alasannya itu, masak kalah dengan cuaca. Memang semua Gusti Allah yang tentukan. Cuma kita berusaha dan membantu sebisanya.
Bapak diminta jadi pawang oleh siapa?
Bapak Ketua DPRD Balikpapan, Pak Abdulloh sidak ke lokasi. Ditanyailah manajer proyek. Bagaimana ini kok lambat pekerjaan itu? Alasan (mereka) pertama adalah cuaca. Yang kedua mungkin fasilitas-fasilitas di situ.
Namanya Ketua DPRD peduli dengan masyarakat (yang mengeluh penutupan jalan akibat proyek) ya dicarikanlah pawang. Kebetulan beliau juga sering ada kegiatan bersama kita.
Sudah lama kenal dengan Pak Abdulloh?
Ya sudah lama. Selama tiga periode, kami adalah jurkamnya.
Berarti bapak sudah lama jadi pawang?
Iya. Termasuk pengerjaan mall di Balikpapan. Terus acara-acara masyarakat, pengantinan. Ya kami ini sebenarnya bukan pawang. Hanya membantu sebisanya.
Tapi sebutan di masyarakat pawang kan?
Iya betul.
Apa yang dilakukan saat berada di proyek?
Sebenarnya 2 atau 3 hari sebelumnya, harusnya ngomong dulu sama kita jika mohon dibantu. Tapi ini kan kemarin mendadak.
Akhirnya saya malam ke situ. Kita kelilingi proyek di situ, dan mohon, kalau hujan sisihkan (dialihkan ke lokasi lain) dululah untuk (kepentingan) masyarakat. Siapa sih yang boleh melarang hujan. Gak boleh kan.
Pawang inikan ada jangka waktunya. Kalau kita terus menjaga di sana, kita juga membantu keperluan masyarakat, bisa terbengkalai. Jadi ya kemarin di sana dari siang sampai malam jam 01.00 wita, siangnya ke sana lagi alhamdulillah, aman.
Berapa pawang yang dilibatkan dan bagaimana kerja samanya?
Kalau setau kita sih infonya 5 pawang, tapi cuma saya aja yang dihubungin, yang lain kita belum tau. Di sinilah, kadang-kadang dengan pawang yang lain nggak tahu kita.
Siapa yang sebelah Barat, siapa yang sebelah Timur, seolah-olah disembunyikan. Makanya 15 tahun saya baru ditahu, karena selama ini membantu orang ikhlas. Ilmu ini kan juga dari Allah.
Berapa lama Bapak diminta ‘menjaga’ proyek itu?
Kemarin kan diminta sehari semalam, dan alhamdulillah aman. Ya beberapa hari saja, tapi saya tetap diminta membantu sebisanya. Kata Pak Abdulloh, kalau bisa ditambah pawangnya, nanti saya bayar.
Kalau masalah bayaran, itu saya nda pernah minta. Saya hanya ikhlas membantu. Kalau memang dikasih berarti rezeki kami.
Apa persiapan bapak saat diminta mendadak?
Kemarin saya cuma keliling dan berdoa. Nah kalau pawang itu macam-macam, ada yang pakai tirakat, dupa Cina, pakai kemenyan, pakai sajen, pakai cabai dan bawang putih. Tapi kalau saya tidak pakai semua itu. Saya hanya sholat malam, berdoa meminta kepada Allah.
Video bapak viral mengelilingi proyek DAS, untuk apa itu pak?
Iya kita Assalamualaikum, mohon maaf, kulonuwun (minta izin) dululah ceritanya.
Apakah banyak hal mistisnya dan mengganggu?
Percaya gak percaya. Ya memang ada. Namaya rumah dia diacak-acak. Makanya saya keliling itu, asallamualaikum, mohon maaf. Dan minta jangan diganggu.
Hujan inikan dari awan, itu awannya dihancurkan atau bagaimana?
Itu awan dialihkan. Tidak bisa ditahan hujannya. Kalau yang kemarin di DAS Ampal kita alihkan ke daerah utara. Dari permintaan Pak Abdulloh kemarin itu sehari semalam sudah terkabul.
Kesulitannya di DAS Ampal?
Kita masih perlu orang. Lalu cuaca di Balikpapan ini kan gak menentu. Kita gak bisa kalau harus istilahnya ‘jangan sampai hujan’. Yang penting proyeknya lancar. Cuaca kok dijadikan alasan, kan ini proyek besar.
Tak bisa menjamin tidak turun hujan?
Iya tidak bisa. Siapa yang bisa menjamin, ayo siapa. Kita hanya memohon kepada Gusti Allah.
Itu bagaimana prosesi pawangnya?
Pasti penasaran. Pertama Assalamualaikum, saya datang otomatis saya sujud di wilayah itu, habis sujud saya berdzikir mohon kepada yang Maha Kuasa, habis itu saya keliling sambil membaca doa-doa.
Saya juga mohon kepada Allah "Tolonglah di sini, kalau hujan silakan hujan tapi disisihkan dulu, mohon daerah lain, kasihan ini jalan untuk masyarakat".
Kalau ada masalah itu nantinya saya terasa, misal ada gangguan di depan saya itu ada barang halus lewat itu. Karena memang di situ banyak kecelakaan. Maka itu, Assalamualaikum itu harus, jangan masa langsung kerja, makanya nanti ada doa tolak bala.
Setelah ritual capek Pak? Perlu energi besar?
Iya lelah, namanya keliling-keliling sambil berdoa terus meminta, pasti capek. Makanya nggak sanggup kalau saya sendiri. Masalahnya ini kan perlu tenaga.
Suka dukanya seperti apa pak?
Suka dukanya itu kalau ada orang pas kegiatan tiba-tiba gelap (mendung) "ah apa itu pawangnya, paling duit aja” ada juga yang begitu. Padahal kita ini loh membantu tanpa dikasih juga nggak apa-apa, ikhlas.
Seperti jalan sehat kemarin HUT Kota di Balikpapan, alhamdulillah malam (sebelum acara) hujan. Saya ngomong dengan ketua panitia "Insya Allah besok pagi acara sampai selesai tidak hujan," nggak bisa juga harus semalaman tidak hujan, tidak boleh dong begitu.
Pesan kepada masyarakat untuk membantu kelancaran proyek DAS Ampal?
Intinya perlu kesabaran, masyarakat perlu kesabaran, karena keadaan perbaikan jalan itu memerlukan material-material, perlu kepadatan. Nanti buru-buru, sehari rebah, kan percuma.
Jadi mohonlah kesabaran, yang penting Pak Wali Kota, Ketua DPRD dan teman-teman (kontraktor) sudah mengejar itu, bagaimana caranya agar segera dibuka. Kan perusahaan juga tidak mau rugi, sama-sama berdoa kita, kita mau baik, jangan sampai ada kecelakaan lagi. Perlu waktu perbaikan jalan itu. (Ari Nindita)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.