Berita Nasional Terkini

Alasan Said Aqil Tolak Israel Berlaga di Piala Dunia U-20 Indonesia: Kita Berpihak Palestina

Alasan Said Aqil tolak Israel berlaga di Piala Dunia U-20 Indonesia sebut dirinya dan banyak kiai berpihak Palestina.

Editor: Ikbal Nurkarim
KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL
Said Aqil Siradj: Alasan Said Aqil tolak Israel berlaga di Piala Dunia U-20 Indonesia sebut dirinya dan banyak kiai berpihak Palestina. 

TRIBUNKALTIM.CO - Alasan Said Aqil tolak Israel berlaga di Piala Dunia U-20 Indonesia sebut dirinya dan banyak kiai berpihak Palestina.

Gelombang penolakan Timnas Israel untuk berlaga di Piala Dunia U-20 Indonesia terus berdatangan.

Seperti diketahui, Timnas Israel jadi salah satu peserta yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 Indonesia.

Namun, kadatangan Timnas Israel ke Tanah Air rupanya banyak mengundang pro kontra.

Diantaranya, Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) KH Said Aqil Siradj yang ikut menyuarakan penolakan terhadap timnas Israel yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Dirinya mengatakan banyak kiai lain yang turut menyatakan penolakan terhadap kehadiran Israel.

Baca juga: PBNU Tak Soal Israel Main di Piala Dunia U-20 Indonesia, Belum Tentu Palestina Rugi

Al-Quran, kata Said Aqil, telah memberikan tuntutan mengenai hal tersebut.

"Saya pribadi dan banyak kiai-kiai seperti saya menolak kehadiran Israel. Itu Al-Quran, kita manusia ini apa sih. Siapa kita kok bisa lawan Al-Quran," ucap Said Aqil di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Sabtu (25/3/2023).

Said Aqil menegaskan bahwa penolakan ini merupakan pembelaan dan keberpihakan terhadap rakyat Palestina.

Menurut Said Aqil, Pemerintah Israel selama ini telah melakukan pembunuhan dan kejahatan terhadap rakyat Palestina.

Sehingga penolakan ini juga sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

"Kan ada yang mengatakan apa sih artinya pembelaan terhadap Palestina. Apa artinya, kita kepemihakan. Kita berpihak kepada Palestina," ucap Said Aqil.

"Tiap hari (Israel) membunuh Palestina, setiap hari pembunuhan penembakan warga Palestina. Apa mau kita temani atau temui orang kaya gitu. Keberpihakan dong kepada Palestina," Said Aqil.

Seperti diketahui event akbar sepak bola dunia itu, Indonesia mengajukan 6 venue pertandingan diantaranya Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta),

Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion I Wayan Dipta (Bali).

Baca juga: Pegang Teguh Amanat Bung Karno, Ganjar Tolak Israel Main di Piala Dunia U-20 di Indonesia

Gubernur Bali I Wayan Koster jadi salah satu pihak yang menyatakan penolakan kedatangan Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 tahun 2023 yang berlangsung di Indonesia.

Atas penolakan ini, I Wayan Koster mengirimkan surat yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Surat tersebut berisi tentang penolakan keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 2023.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyatakan tidak mempermasalahkan Timnas Israel mengikuti ajang Piala Dunia U20 di Bulan Mei 2023.

Katanya, menolak Timnas Israel ke Indonesia tidak mempunyai manfaat nyata bagi Palestina.

Menurut Gus Yahya yang terpenting untuk saat ini adalah posisi Indonesia di kancah internasional agar dapat memberikan solusi di tengah perbedaan yang ada.

"Kalau cuma menolak datang, abis itu tidur, apa gunanya buat Palestina, enggak ada gunanya juga. Tapi kalau kita kembangkan positioning Indonesia melalui FIFA ini, sehingga kita punya posisi moral yang meningkat untuk terus mengartikulasikan arah dari solusi. Itu saya kira lebih konstruktif daripada protes, tidur, protes, tidur," Katanya kepada Kompas.TV, usai menemui Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/3/23).

Lebih jauh Gus Yahya menjelaskan, apa yang dilakukan harus jelas.

"Menurut saya gini ya, sekarang ramai FIFA soal penolakan Israel, saya sebetulnya berharap semua orang itu ketika mereka berfikir tentang Palestina, ingin membela Palestina, mereka bukan cuma teriak lalu tidur, apa yang harus dilakukan selanjutnya itu lho. Apa, kemana arah dari solusi ini, ini harus dipikirkan," lanjutnya.

Baca juga: Alasan Sebenarnya Gubernur Bali Tolak Timnas Israel di Piala Dunia U20, Alumni PA 212 Ancam Aksi

Ia juga mengatakan bahwa jika dilihat dari persoalan yang ada, Indonesia harus memperkuat internasionalisme dan juga multilateralisme sesuai mandat dari pendiri bangsa Indonesia, Soekarno.

"Yang pertama harus diperkuat adalah itu tadi internasionalisme dan multilateralisme, ini saya kira mandat dari proklamasi, dari bapak pendiri bangsa, kita tidak hanya berpikir tentang Indonesia, berpikir secara parsial, dari kepentingan kelompok tertentu, negara tertentu saja di dunia ini.

Tapi harus berangkat dari kepentingan semuanya, dan kita harus posisikan Indonesia ini sebagai bagian dari platfom internasional dan multilateral yang ada itu, yang merupakn wujud dari kepentingan bersama," ucapnya.

Sebelumnya, sejumlah tokoh menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster.

Menurut Ganjar penolakan ini wujud komitmen bersama dalam upaya kemerdekaan negara Palestina sesuai amanat Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno.

“Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok maupun dalam Conference of the New Emerging Forces," kata Ganjar, Kamis (23/3).

"Jadi ya kita ikut amanat beliau," tambahnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved