Berita Kaltara Terkini

Tiket Bus Damri Tanjung Selor Naik Sampai 40 Persen, Mulai Berlaku 6 April

Damri Tanjung Selor menyatakan belum ada kenaikan harga tiket di awal Ramadan 1444 Hijriah.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Jino Prayudi Kartono
TRIBUNKALTARA.COM/MAULANA ILHAMI FAWDI
BUS DAMRI - Ilustrasi Penumpang menaiki Bus Damri di Pool Damri Tanjung Selor di area Pasar Induk Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Damri Tanjung Selor menyatakan belum ada kenaikan harga tiket di awal Ramadan 1444 Hijriah. General Manager Damri Tanjung Selor Tri Wijono Djati menyebut kenaikan harga tiket baru akan diterapkan jelang lebaran.

Tri Wijono menjelaskan besaran kenaikan harga tiket berbeda dan berjenjang tiap pekannya hingga hari-H lebaran mendatang.
"Kalau untuk tiket memang nanti ada kenaikan," kata Tri Wijono Djati, Minggu (26/3/2023).

"Tetapi kenaikannya mulai 6 April dan itu bertahap jelang Lebaran, untuk kenaikannya dari 10 sampai 40 persen," jelasnya.
Dirinya mengungkapkan kenaikan harga tiket itu hanya berlaku untuk rute bus Damri antarkota yakni rute Tanjung Selor-Malinau.

Adapun untuk rute lainnya yang merupakan rute keperintisan tidak akan mengalami kenaikan harga tiket.
Menurutnya informasi kenaikan harga tiket itu akan diumumkan di kanal media sosial resmi dan di loket bus Damri.
"Hanya untuk rute antarkota Tanjung Selor - Malinau kalau yang lainnya itu tetap. Kenaikan itu tentu nanti kita umumkan di media sosial kita dan juga kita pasang informasi di kantor pool dan loket-loket Damri," kata dia.

Sementara itu, penambahan rute bus Damri di Kaltara masih terganjal sejumlah hal.
Tri Wijono Djati mengaku kendala itu diantaranya keterbatasan anggaran hingga ketersediaan unit bus.
Menurut Tri, ada beberapa rute baru yang direncanakan akan dibuka. Di mana salah satu rute yang paling memungkinkan adalah rute Tanjung Selor-Tanah Kuning.

Pertimbangannya karena belum ada angkutan umum yang cukup representatif ke daerah pesisir itu. Hingga peluang jangka panjang berkat kehadiran kawasan industri dan pelabuhan internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi.
"Rencana itu ada, tapi kami belum tahu formulanya seperti apa, apakah dengan jalur keperinitisan atau jalur komersil. Memang saat ini kita masih keterbatasan anggaran jadi kemungkinan kita gunakan keperintisan," kata dia.

Namun, untuk membuka rute baru tersebut diperlukan armada bus yang siap.
Armada bus itu harus memenuhi spesifikasi dan kualifikasi seperti halnya ukuran medium yang masih kurang di Damri Tanjung Selor saat ini.

Tri Wijono menuturkan pihaknya baru bisa mengajukan tambahan armada unit bus medium jika proses penggabungan atau merger antara Damri dan PPD yang merupakan BUMN di bidang transportasi darat itu telah rampung dilaksanakan.
"Tetapi untuk yang keperintisan kita belum memungkinkan karena belum cukup unit ukuran medium.

Dan kita juga masih menunggu proses penggabungan Damri dan PPD, kalau penggabungan itu selesai kemungkinan akan ada tambahan unit bus medium," tuturnya.

Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved