Ramadhan 2023

Ghibah atau Membicarakan Orang Lain Apakah Bisa Membatalkan Puasa Ramadhan, Ini Penjelasannya

Ghibah atau Membicarakan Orang Lain Apakah Bisa Membatalkan Puasa Ramadhan, Ini Penjelasannya

Editor: Nur Pratama
notablelife.com
Ilustrasi ghibah. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini telah masuk 5 Ramadhan 2023 / 1444 H.

Umat Muslim juga harus mengindari hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa Ramadan.

Salah satunya adalah Ghibah atau membicarakan orang lain.

Hukum Ghibah saat puasa Ramadhan disampaikan Dr. H. Abdul Matin bin Salman, M.Ag selaku Dosen IAIN Surakarta dalam acara Tanya Ustaz di YouTube Tribunnews.com.

Dirinya menjelaskan, puasa tidak hanya menahan lapar, dahaga dan syahwat tetapi juga menjaga lisan.

Baca juga: Marah-marah Apakah Membatakan Puasa di Bulan Suci Ramadhan? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Umat Muslim juga harus menjaga diri dari Ghibah merupakan cara menjaga lisan selama berpuasa.

Menurutnya di zaman sekarang, Ghibah tidak hanya melalui lisan tapi bisa dilakukan melalui media sosial.

"Pada dasarnya, puasa menahan dari segala hal yang dilarang agama. Puasa bukan sekedar menahan lapar, dahaga dan syahwat, tetapi juga menjaga lisan kita."

"Saat ini dalam rangka menjaga puasa kita, apalagi di zaman saat ini Ghibah atau menggunjing orang lain tidak hanya melalui lisan, tapi bisa melalui Whatsapp, Instagram, Facebook, Telegram aplikasi lain dalam rangka menyebarkan hoaks atau bahkan menyebarkan keadaan yang nyata terjadi dan hal tersebut tidak disukai oleh kelompok atau individu tertentu," ujarnya.

Ustaz Abdul Matin menyampaikan hadist yang berisi pengertian Ghibah, berikut artinya:

Ghibah adalah menyebutkan, menceritakan apa yang senyatanya terjadi kepada orang lain meski kejadian itu adalah faktual tetapi yang bersangkutan tidak suka apabila keburukannya diungkapkan kepada orang lain.

Yang termasuk Ghibah juga berita palsu atau hoaks kemudian dibagikan kepada orang lain.

Ustaz mengingatkan bahwa Ghibah tidak hanya membagikan keburukan orang lain tapi juga berita faktual tentang orang lain tapi orang tersebut tidak suka akan berita tersebut.

"Karena itu jika dalam keadaan puasa, berhati-hatilah mengeshare dan dalam kategori Ghibah. Saat ini banyak sekali bermunculan cerita yang bersumber dari berita palsu."

"Jangankan berita palsu dalam Islam, menceritakan berita yang sesungghunya terjadi tapi tidak disukai oleh kawan kita ketika menceritakan kejadian yang sesungguhnya," ungkapnya.

Sementara itu, Ghibah saat berpuasa tidak akan membatalkan puasa, tetapi membatalkan pahala puasa.

"Dalam Islam ketika seseorang menjalankan ibadah puasa lalu melakukan perbuatan Ghibah yang menurutnya menceritakan kejadian sesungguhnya tapi dalam Islam Ghibah dilarang. Puasanya benar, puasanya sah hanya saja pahalanya menjadi batal."

"Dia sah menjalankan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari, tapi pahalnya tidak mendapatkan apapun," jelasnya.

Ia mengungkapkan sebuah hadist yang isinya Ghibah akan merusak amalan selama berpuasa, berikut artinya:

Barang siapa yang tidak mampu meninggalkan perkataan palsu, meskipiun tidak dengan perkataan tapi tulisan. Dan dia tidak mampu meninggalkan perbuatannya itu maka tidak ada kepentingan dan kebutuhan bagi Allah orang itu untuk menjalankan ibadah puasa.

Ustaz Abdul Matin berharap umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan bisa menahan diri dari segala macam godaan.

"Mudah-mudahan dapat menjalankan ibadah puasa tidak hanya menahan lapar tapi juga menahan syahwat lisan, syahwat tangan untuk mengetik berita yang menyakiti teman kita meski itu adalah cerita nyata," ujarnya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Bagaimana Hukum Ghibah saat Ramadan? Ustaz: Tidak Membatalkan Puasa, tapi Membatalkan Pahala, 

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved