Berita Nasional Terkini
Anggota DPR RI Sebut Zakat Mal Bagi-bagi Amplop Berlogo PDIP di Masjid, Tapi Bawaslu Berkata Lain
Viral video bagi-bagi amplop berlogo PDI Perjuangan (PDIP) berisikan uang di salah satu masjid yang terdapat di Sumenep, Jawa Timur.
"Kami akan mempertimbangkan langkah hukum terhadap akun yang tidak bertanggung jawab, bersembunyi di balik anonimitas, tetapi melempar kotoran kepada orang lain," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, video marbot masjid membagi-bagikan amplop merah PDI Perjuangan viral di media sosial.
Satu di antaranya diunggah akun Instagram @undercover.id pada Minggu (26/3/2023).
Baca juga: Ganjar Pranowo dan Erick Thohir Bisa Satukan PDIP dan KIB di Pilpres 2024, Anies dalam Posisi Sulit
Dalam video yang diunggah, terlihat seorang marbot masjid sibuk berkeliling di antara jemaah yang tengah duduk dan berzikir di masjid.
Dalam tayangan tersebut, sang marbot terlihat memegang segepok amplop merah.
Amplop merah itu kemudian dibagikannya satu per satu kepada setiap jemaah yang hadir di sana.
Hanya saja, dalam sejumlah potret yang turut diunggah, amplop merah tersebut tercetak logo PDIP.
Selain itu, terdapat potret Plt Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah dan Ketua DPC PDIP Sumenep, Ahmad Fauzi.
Baca juga: Modal Rp 7 Juta dan Speaker, Krisdayanti Keliling 471 Desa di Jawa Timur Saat Pileg 2019 dengan PDIP
Sementara itu, dalam potret lainnya, diketahui setiap amplop tersebut berisi uang tunai sebesar Rp 300.000.
Antara lain terdiri dari pecahan Rp 100.000 sebanyak dua lembar dan pecahan uang Rp 50.000 sebanyak dua lembar.
"Said Abdullah memberikan klarifikasinya soal video yang beredar. Dia menyebut, amplop itu adalah bagian dari zakat," tulis admin @undercover.id.
"Itu zakat gua, salah ngasih zakat?" jelasnya mengutip pernyataan Said Abdullah.
Postingan tersebut pun ditanggapi ramai masyarakat.
Baca juga: Sisi Negatif Bajak Membajak Kader Disinggung, Hasto Ungkap Alasan PDIP Ogah Gabung Koalisi Perubahan
Sebagian besar mencela kader PDI Perjuangan yang menyebut PDI Perjuangan nyolong start kampanye.
Sebagian lainnya menyayangkan sikap kader PDI Perjuangan yang menjadikan masjid sebagai lokasi kampanye.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.