IKN Nusantara

Kawasan Inti IKN Nusantara Banyak Malaria, 40 Ribu Kelambu Disiapkan Buat Pekerja

Kawasan inti IKN Nusantara banyak malaria, 40 ribu kelambu disiapkan buat pekerja konstruksi

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio

TRIBUNKALTIM.CO - Sebanyak 40 ribu kelambu berinsektisida mulai dibagikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur kepada pekerja konstruksi di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.

Diketahui, Kecamatan Sepaku yang menjadi lokasi IKN Nusantara merupakan daerah endemik Malaria.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan PPU, dr Jansje Grace Makisurat kepada TribunKaltim.Co, Selasa (28/3/2023).

Kelambu tersebut merupakan sumbangan dari Global Fund, untuk penanggulangan kasus malaria, khususnya di IKN Nusantara dan juga di PPU.

“Kelambu itu lebih kepada malaria, karena sumbangan dari Global Fund sekitar 40 ribuan,” ungkapnya.

dr. Grace menyebut bahwa untuk daerah Sepaku, pembagian kelambu dilakukan dengan menitip kepada fasilitas kesehatan yang ada di Sepaku.

Pekerja yang mau mengambil kelambu tersebut, tinggal mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.

Pembagian tidak dilakukan secara langsung lantaran saat ini masih melihat tingkat kebutuhan.

Baca juga: Bukti ke Dunia Internasional, Otorita Yakin Upacara 17 Agustus 2024 di IKN Nusantara

Baca juga: IKN Nusantara Rampung, Jakarta Punya Konsep Manfaatkan Aset Pusat yang Ditinggalkan

“Ada yang dibagikan langsung sesuai kebutuhan karena di IKN belum ada pekerja malam, kita khususkan ini untuk pekerja malam,” sambungnya.

Kelambu ini di peruntukan untuk Sepaku, lantaran di daerah tersebut masih dalam kategori endemis malaria.

dr Grace juga menyebut bahwa daerah lain yang masih endemis malaria di PPU yakni, Kelurahan Sotek.

Namun untuk mengantisipasi penyebaran malaria, kelambu juga akan dibagikan ke daerah lain seperti Penajam, Bukit Subur, Riko dan Buluminung.

“Terbanyak di Sepaku karena masih endemis untuk PPU selain Sotek,” pungkasnya.

Di sisi lain, RSUD Pratama di Kecamatan Sepaku disiapkan menjadi RS Trauma Center.

Kementrian Kesehatan sudah mengalokasikan Rp 115 miliar untuk mengupdate RSUD Sepaku tersebut.

Pusat kesehatan ini akan melayani masyarakat umum maupun pekerja konstruksi IKN Nusantara yang mengalami kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas dan lainnya.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur dr Jansje Grace Makisurat kepada Tribun Kaltim, Senin (27/3/2023).

"Itu ( RSUD ) Sepaku akan jadi trauma center, mengantisipasi pekerja konstruksi IKN jika mengalami kecelakaan kerja.

Rumah Sakit ini untuk melayani pasien seperti kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja dan lainnya,” tutur dr Jansje Grace, Senin (27/3/2023).

Untuk itu, lanjut dr Jansje Grace, rumah sakit tersebut akan kembali ditambah bangunan dan alat kesehatan.

Anggarannya bersumber dari Kementerian Kesehatan senilai Rp 115 miliar, rinciannya Rp80 miliar untuk penambahan gedung dan Rp35 miliar untuk alat kesehatan.

Selain menjadi rumah sakit trauma center, status rumah sakit juga akan ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe C. Untuk tahun ini, rumah sakit Sepaku juga diguyur anggaran Rp20 miliar.

Peruntukannya yakni Rp12 miliar untuk bangunan fisik, dan Rp8 miliar untuk alat kesehatan.

Selain itu, lanjut dr Grace, pemenuhan tenaga kesehatan di Kabupaten PPU hingga kini belum sesuai yang dibutuhkan. Saat ini tenaga kesehatan baru memenuhi 75 persen. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved