Buku Tematik
Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 123-129, Subtema 3 Pembelajaran 1 'Gerabah dari Pulau Madura'
Inilah kunci jawaban tema 1 kelas 5 SD subtema 3 pembelajaran 1 halaman 123 126 127 128 129 tentang gerabah dari Pulau Madura.
Cerita Berdasarkan Gambar:
Bahan baku pembuatan gerabah adalah tanah liat. Sebelum digunakan tanah liat harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran.
Kemudian tanah yang telah tercampur ditambahkan air secukupnya dan diulek sampai rata dan homogen.
Selanjutnya bahan gerabah sudah siap dipergunakan untuk perwujudan badan gerabah.
Tahap pembuatan gerabah menggunakan beberapa teknik. Beberapa teknik pembentukan yang dapat diterapkan, antara lain : teknik putar (wheel/throwing), teknik cetak (casting), teknik lempengan (slab), teknik pijit (pinching), teknik pilin (coil).
Setelah gerabah terbentuk selanjutnya adalah proses pengeringan dapat dilakukan dengan atau tanpa panas matahari. Setelah kering selanjutnya adalah tahap pembakaran.
Tahap finishing gerabah dengan pemberian warna. Finishing yang dimaksud disini adalah proses akhir dari gerabah setelah proses pembakaran. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara misalnya memulas dengan cat warna, melukis, menempel atau menganyam dengan bahan lain, dan lain-lain.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD Halaman 44-49, Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak
Kunci Jawaban Halaman 124-127
Ayo Membaca
Gerabah dari Pulau Madura
Salah satu warisan karya budaya yang sangat tua, luas persebaranya, dan mampu bertahan hingga sekarang adalah gerabah, yakni barang pecah belah dari tanah bakar yang dibuat secara tradisional. Gerabah juga dikenal dengan sebutan tembikar. Gerabah konon sudah dibuat manusia sejak mereka hidup menetap dan mulai bercocok tanam beberapa ribu tahun sebelum tahun masehi, dan kini masih kita dapatkan di seluruh pelosok Nusantara, tidak terkecuali di Pulau Madura.
Pada situs-situs kebudayaan dan purbakala, banyak dijumpai gerabah atau tembikar yang difungsikan sebagai peralatan atau perkakas rumah tangga dan untuk keperluan peribadahan serta penguburan mayat. Gerabah yang paling sederhana dibuat dan dibentuk hanya menggunakan tangan dengan ciri adonan yang kasar dan bagian-bagian gerabah tersebut masih dipenuhi oleh jejak-jejak jari. Selain itu, bentuknya kadang tidak simetris.
Tidak terkecuali di Pulau Madura, gerabah dibuat untuk difungsikan sebagai peralatan sehari-hari masyarakat setempat, yang dilakukan secara tradisional seperti apa yang dilakukan oleh para pendahuliunya. Kesamaan pembuatan gerabah di Madura sekarang ini dengan para pendahulunya adalah proses pembuatan dan bentuknya yang masih tradisional sama seperti gerabah-gerabah yang dihasilkan pada zaman terdahulu.Gerabah-gerabah yang dihasilkan oleh para perajin di Madura adalah gerabah yang dibuat dari tanah liat yang berwarna kuning dengan pasir halus. Tanah liat hitam dapat juga dipergunakan tetapi kualitasnya kurang baik.
Beberapa daerah di Madura menjadi penghasil gerabah, seperti di Mandala Andulyang, Duko Ru Baru, Yangkatan Kyangean, Baragung, Pademawa, Dalpenyang Pakaporan, dan Blega Bangkalan. Di antara daerah-daerah tersebut, yang sangat terkenal adalah Karang Penang Sampang dan Andulang Sumenep. Kedua daerah tersebut memproduksi gerabah dalam bentuk genteng.
Memang tidak semua daerah di Madura menghasilkan gerabah. Hal ini disebabkan karena tidak semua wilayah di Madura memiliki struktur tanah liat yang dijadikan bahan dasar pembuatan gerabah. Secara umum, tanah-tanah di Madura mengandung pasir yang tinggi, karena Pulau Madura dikeliling oleh pantai, sehingga tidak bisa digunakan untuk membuat gerabah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.