Berita Nasional Terkini

Peraih Hoegeng Awards, Profil Akhmad Wiyagus, Kapolda Jabar yang Diharapkan Tuntaskan Kasus Subang

Inilah biodata dan profil Irjen Akhmad Wiyagus, Kapolda Jabar baru yang diharapkan tuntaskan kasus Subang.

Editor: Doan Pardede
(KOMPAS.COM/DOK. Humas Polda Lampung)
Irjen Akhmad Wiyagus saat menjadi Kapolda Lampung melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat untuk menekan aksi geng motor bersenjata tajam, Jumat (13/1/2023). Inilah biodata dan profil Irjen Akhmad Wiyagus, Kapolda Jabar baru yang diharapkan tuntaskan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau kasus Subang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah biodata dan profil Irjen Akhmad Wiyagus, Kapolda Jabar baru yang diharapkan tuntaskan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau kasus Subang.

Seperti diketahui, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenali dengan kasus Subang sudah berjalan lebih dari 1 tahun

Namun, siapa pembunuh Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika ratu (23) yang ditemukan tewas mengenaskan di bagasi mobil Alphard pada 18 Agustus 2021 lalu masih menjadi misteri.

Irjen Akhmad Wiyagus menjadi salah satu perwira tinggi Polri yang dimutasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca juga: Ciri Khusus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Versi Dokter Hastry, Terkuak dari Luka di Tubuh Korban

Akhmad sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Lampung dan dimutasi menjadi Kapolda Jawa Barat.

Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/713/III/KEP/2023 tertanggal 27 Maret 2023 yang ditandangani oleh Wakapolri Komjen Gatot Edy Pramono.

Akhmad menggantikan Kapolda Jawa Barat sebelumnya yakni Irjen Suntana, yang diangkat menjadi Perwira Tinggi (Pati) Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri (persiapan penugasan luar struktur).

Akhmad tercatat lahir pada 23 September 1967 di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Dia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1989 dan selalu ditempatkan di bagian reserse.

Dia juga pernah diperbantukan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai Direktur Pengaduan Masyarakat.

Lantas pada 2008, Akhmad ditugaskan menjadi Kapolres Sumedang.

Berselang 2 tahun kemudian, Akhmad ditarik ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sebagai Kepala Unit (Kanit) II Direktorat III Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor).

Setahun kemudian Akhmad naik jabatan menjadi Kasubdit II Dittipidkor Bareskrim Polri.

Karier Akhmad di Bareskrim teurs menanjak karena pada 2013 dia diangkat menjadi Wakil Direktur Tipidkor.

Setahun kemudian dia kembali naik jabatan menjadi Direktur Tipidkor Bareskrim Polri.

Akhmad kembali menjalani tugas kewilayahan dengan diangkat menjadi Wakapolda Maluku pada 2018.

Setahun kemudian dia dimutasi menjadi Wakapolda Jawa Barat.

Dia kembali dimutasi pada 2020 untuk menduduki posisi Kapolda Gorontalo.

Berselang 2 tahun kemudian Akhmad kembali dimutasi menjadi Kapolda Lampung.

Saat bertugas di Dittipidkor Bareskrim, Akhmad menangani sejumlah kasus korupsi yang cukup menyorot perhatian.

Kasus rasuah yang pernah dia tangani adalah perkara cetak sawah payment gateway yang menyeret mantan Wamenkumham Deny Indrayana, serta kasus korupsi Pertamina ‎dan korupsi stadion Gedebage di Bandung, Jawa Barat.

Karena sepak terjangnya dalam pemberantasan korupsi dan dikenal memiliki integritas tinggi, Akhmad terpilih sebagai penerima Hoegeng Awards 2022 dalam kategori polisi berintegritas.

Kapolda Jabar Baru Diharapkan Bisa Tuntaskan Kasus Subang

Irjen Akhmad Wiyagus, Kapolda Jabar baru yang diharapkan bisa menuntaskan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau kasus Subang.

Dengan adanya pergantian Kapolda Jabar ini,  kasus Subang diharapkan bisa terungkap di tahun 2023 ini.

"Semoga di tahun-tahun ini ada terungkap pelakunya," ujar Jack Batubara, YouTuber yang sering membahas kasus Subang di kanal YouTube-nya 29 Maret 2023.

Baca juga: Sosok Ini Sebut Pelaku Kasus Subang Bukan Tak Bisa Diungkap Tapi Menunggu Polisi Mau Mengungkapnya

Pakar Hukum Heran Polda Jabar Tak Bisa Tuntaskan Kasus Subang

Pernyataan Pakar Hukum, DR Musa Darwin Pane seputar perkembangan penanganan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang menjadi sorotan. 

Salah satunya, DR Musa Darwin Pane dampak buruk kepada masyarakat bila kasus Subang tak kunjung bisa diungkap Polisi.

Seperti diketahui, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenali dengan kasus Subang sudah berjalan lebih dari 1 tahun

Namun, siapa pembunuh Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika ratu (23) yang ditemukan tewas mengenaskan di bagasi mobil Alphard pada 18 Agustus 2021 lalu masih menjadi misteri.

Pernyataan DR Musa Darwin Pane diulas oleh Jack Batubara, YouTuber yang sering mengulas kasus Subang di kanal YouTube-nya, Subang Hijau, pada 28 Maret 2023.

Jack Batubara menyoroti komentar dari pakar hukum, DR Musa Darwin Pane yang terheran-heran melihat perkembangan kasus Subang yang berlarut-larut.

Dimana menurut Musa Darwin Pane, pengungkapan kasus Subang ini seharusnya tak perlu waktu lama.

Seperti diketahui, Polisi sudah memeriksa 121 saksi, 216 barang bukti dan 10 Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Nah ini teman-teman yang menjadi pertanyaan publik, ada apa sebenarnya di dalam lingkaran kasus rajapati Subang ini," ujar Jack Batubara.

Alasan Musa Darwin Pane heran, Polda Jabar kini telah memiliki sejumlah alat pendukung yang memadai dan sumber daya manusia (SDM) mumpuni dan terlatih untuk mengungkap kasus Subang tersebut.

Menurut DR Musa, pelaku seharusnya terungkap tidak lama setelah kasus pembunuhan terjadi.

Baca juga: Bisa Main Golf Setiap Hari, Terkuak Siapa Sebenarnya Yosef Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

"Ini menarik teman-teman, DR Musa Darwin Pane ini menjelaskannya begitu mendetil. Jadi, Kepolisian katanya sudah memiliki peralatan yang canggih tapi kenapa kasus Subang begitu lama terungkap," ujar Jack Batubara membacakan pernyataan DR Musa Darwin.

Pendapat DR Musa Darwin yang mengungkapkan dampak buruk bila kasus Subang ini tak kunjung bisa diungkap juga menurut Jack Batubara menarik untuk dicermati. 

"Kata DR Musa, kalau saja kasus Subang ini tak terungkap, maka membuat ketakutan bagi warga Subang Jawa Barat. Nah ini teman-teman, jadi mungkin warga itu bukan ketakutan lagi tapi trauma. Kenapa kasus pembunuhan di daerahnya, sedangkan itu di daerah terpencil," ujar Jack Batubara.

Selengkapnya bisa dilihat di SINI

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved