Ibu Kota Negara
Isran Noor Yakin Kaltim jadi Hub Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Peradaban Bangsa
Selain mengenalkan berbagai produk unggulan, Pupuk Kaltim juga memfasilitasi sejumlah pelaku UMKM mitra binaan perusahaan seperti kerajinan
TRIBUNKALTIM.CO - Kalimantan Timur dipercaya akan menjadi hub pusat pertumbuhan ekonomi dan peradaban bangsa.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor saat dalam kegiatan Explore Borneo 2023 yang mengutip dari TribunKaltim.co dengan judul "Meriahkan Explore Borneo Kaltim Fair 2023, Pupuk Kaltim Dorong Brand Awareness dan Pengembangan UMKM."
Daerah Kalimantan Timur dipilih sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia yang baru di Penajam Paser Utara.
Menurut dia, Kalimantan Timur memiliki peluang besar dalam membangun bisnis dan investasi.
Baca juga: Menhub Beber Skema Pembangunan Bandara VIP di IKN Nusantara Bisa Tiru Kualanamu
Terlebih adanya IKN Nusantara akan berdampak terhadap pelaku usaha kecil dan menengah untuk cepat berpacu meningkatkan kapasitas.
Provinsi Kalimantan Timur ke depan akan menjadi hub pusat pertumbuhan ekonomi, pusat perubahan peradaban bangsa, pusat kegiatan yang selama ini terkonsentrasi di Pulau Jawa.
Dan masyarakat Kaltim harus pandai-pandai memanfaatkan ini sebagai peluang bisnis.
"Saya berharap terlibat atau tidak itu tergantung dari kita sendiri," ungkap Isran Noor.
Tidak Banjir hingga 100 Tahun
Kepala BWS Kalimantan IV Samarinda, Harya Muldianto mengatakan kawasan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur didesain tidak terjadi banjir hingga 100 tahun ke depan.
Caranya dengan pembangunan sejumlah bendungan, embung, beberapa intake, dan penanaman pohon endemik untuk menyerap air ketika terjadi hujan.
Dijelaskan Harya Muldianto, Kecamatan Sepaku, masuk dalam DAS Sanggai yang merupakan salah satu DAS di wilayah Sungai Mahakam.
DAS Sanggai mempunyai tujuh sungai yang bermuara di Teluk Balikpapan Sungai Trunen, Semuntai, Sanggai, Sepaku, Semoi, Palamuan, dan Baruangin.
Baca juga: Aturan Jokowi, Komponen Kendaraan Listrik IKN Nusantara 50 Persen dari Dalam Negeri
Terdapat tiga sungai yang mengalir di KIPP yakni Trunen, Semuntai dan anak Sungai Sanggai.
"Genangan banjir terjadi pada daerah paparan banjir yang telah dihuni penduduk dan kawasan di pinggir jalan provinsi karena terbatasnya kapasitas gorong-gorong, penyempitan saluran, dan tidak adanya saluran drainase yang memadai," jelasnya.
Secara topografi lokasi KIPP ialah daerah berbukit, lalu bagian hilir relatif datar berupa kawasan rawa.
Banjir selalu terjadi berulang di tempat yang sama, karena beberapa kondisi topografi yang bergelombang, adanya bottle neck, serta ada bangunan yang masuk pada badan sungai, serta tingginya sedimentasi akibat pembukaan lahan di hulu.
"Selain permukiman penduduk yang menjadi perhatian adalah akses jalan nasional dari Samboja menuju Sepaku yang juga berpotensi terendam banjir," tandas Harya.
Sebelumnya, Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda menyebut faktor historis yang mempengaruhi banjir di sekitar Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.
Namun area yang dimaksud tidak termasuk dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan ( KIPP ).
Meski begitu, strategi mengatasi banjir tetap dilakukan.
Baca juga: Otorita IKN Nusantara Kantongi 167 LoI, Tantang Investor Lihat Langsung Pembangunan
Penanganan banjir tahunan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara di Ring II IKN Nusantara, berjenjang yakni jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Banjir di Kelurahan Sepaku dan Desa Pamaluan pada 17-18 Maret lalu berada di Ring II IKN Nusantara, bukan di KIPP.
"Banjir di sana terjadi setiap tahun dan sudah sejak lama terjadi karena berada di dataran rendah," sebut Kepala BWS Kalimantan IV Samarinda, Harya Muldianto, Sabtu (25/3/2023).
Ada beberapa hal terkaitan dengan banjir di IKN Nusantara, salah satu kriteria pemilihan Kaltim sebagai kawasan IKN adalah daya dukung tanah dan air yang cukup memadai.
Dirjen Sumber Daya Air diberikan tugas untuk menyiapkan infrastruktur dasar di IKN yakni mengelola sumber daya air agar berkelanjutan.

Adapun tiga program yang dikerjakan untuk mendukung IKN Nusantara, yakni pembangunan Bendungan Sepaku-Semoi, penyediaan air baku melalui intake, dan pengendalian banjir DAS Sanggai.
Sementara itu, terdapat enam Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam kawasan IKN yakni DAS Sanggai 891,8 km2; DAS Samboja 550,4 km2; DAS Dondang 563,6 km2; DAS Mahakam 512 km2; DAS Wain 30,4 km2; DAS Riko 13,2 km2.
Permasalahan banjir di Kecamatan Sepaku pada 17 Maret 2023 lalu, dikatakan Harya secara historis sering terjadi bahkan sebelum adanya kebijakan pemindahan IKN ke Kaltim. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Kawasan IKN Nusantara Didesain Tak Banjir Hingga 100 Tahun ke Depan, Cek Caranya
Masjid Negara IKN Nusantara Serap Anggaran Rp785 Miliar, Hujan Jadi Hambatan, Target Rampung 2026 |
![]() |
---|
Nusantara Fashion Carnival 2025, dari Reog Ponorogo hingga Busana Daur Ulang di IKN |
![]() |
---|
5 Provinsi Kalimantan Dapat Tuah Ekonomi IKN Nusantara, Harta Karun Tersembunyi Kalbar Bakal Meroket |
![]() |
---|
Prabowo Tugaskan Basuki Hadimuljono Selesaikan IKN dalam 3 Tahun: 2028 Siap Jadi Ibu Kota Negara |
![]() |
---|
Blak-blakan Profesor Belanda Beber Beda HUT Kemerdekaan Indonesia di IKN Zaman Jokowi dan Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.