IKN Nusantara

Menhub Beber Skema Pembangunan Bandara VIP di IKN Nusantara Bisa Tiru Kualanamu

Menhub beber skema pembangunan Bandara VIP di IKN Nusantara bisa tiru Kualanamu

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir

TRIBUNKALTIM.CO - Skema pembangunan Bandara VIP di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur bisa meniru Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

Pada awalnya, sebagian bandara dibangun oleh Pemerintah dan lantas pembangunannya dilanjutkan oleh investor.

Dilansir dari Kompas.com, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan terkait rencana pembangunan Bandara VIP di Ibu Kota Nusantara.

Hal itu disampaikannya dalam keterangan pers dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Jumat (24/3/2023) lalu.

"Saya sudah melapor Pak Presiden tentang Bandara VIP di IKN itu akan kita bangun," ujar Budi.

Selain itu, Kemenhub juga telah melakukan pembahasan dengan Kementerian PUPR terkait kontraktor pembangunan bandara tersebut.

"Kita akan mencari kontraktor yang terbaik dan InsyaAllah pada Mei atau Juni (2023) sudah bisa efektif, yang lokasinya kira-kira 10 kilometer lah dari (pusat kota) IKN," bebernya.

Budi menyebut, pembangunan Bandara VIP di IKN memungkinkan dilakukan terlebih dahulu oleh Pemerintah agar kemudian bisa menarik investor luar negeri.

"Bandara juga sebenarnya bisa saja kita awal melakukan investasi, setelah itu investor masuk di dalamnya, berapa persen seperti (Bandara) Kualanamu," pungkas Budi.

Namun berkaitan dengan investor untuk IKN, dia telah menawarkan saat berkunjung ke India, Arab Saudi, Dubai, Korea Selatan, hingga Jepang.

"Itu kita lakukan dan mereka tertarik, bahkan kemarin itu Ministry of Land, Infrastructure, and Transport (MOLIT) dari Korea (Selatan) berjumpa dengan saya, setelah itu spesial datang ke IKN untuk meninjau IKN seperti apa, apa yang bisa masuk," tandas Budi.

Sementara itu, Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, kebutuhan Bandara VIP dekat IKN sepertinya hanya mengakomodir kepentingan pemerintah pusat.

Sebab, jika bertujuan menarik minat investor, sepertinya bukan lewat pembangunan Bandara.

Bhima mengatakan, proses investor melakukan realisasi investasi dimulai dari mencermati rencana pembangunan IKN.

Kemudian melakukan due dilligence apakah proyek secara finansial menguntungkan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved