Berita Nasional Terkini
Harta Disita KPK, Rafael Alun Merasa Seperti Mau Dibunuh: Tak Bisa Bayar THR dan Makan dari Tetangga
Rekening diblokir dan uang disita KPK, Rafael Alun merasa seperti mau dibunuh: Tak bisa bayar THR pegawai dan makan dari tetangga.
Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Heriani AM
"Saya juga agak kebingungan ketika THR ini saya mau membayarnya pakai apa," lanjutnya.
Rafael bahkan sempat meminta kepada KPK untuk tak membawa uang yang Ia siapkan untuk membayar THR karyawannya itu.
"Sekarang saya tidak punya uang, uang di rumah Rp40 juta diambil, disita, saya sudah mohon (untuk tidak dibawa), kita mau Bayar THR, tetap (dibawa), hidup sudah terbalik," kata Rafael.
Rafael juga mengaku kesulitan utuk makan.
Kendati demikian, Ia bersyukur tetangganya berbaik hati memberinya makan.
"Rekening sudah diblokir semua. Kita seperti mau dibunuh enggak boleh makan, enggak boleh apa-apa. Tapi tetangga ada yang memberi makan," ujarnya.
Hal ini dikarenakan semua uang tunai sang istri untuk belanja sehari-hari ikut dirampas oleh KPK.
"Yang saya sedih itu uang tunai, jadi uang belanja istri saya yang belum sempat dimasukan ke dalam amplop untuk belanja harian itu juga diambil," ungkap Rafael.
Video tersebut beredar di lini masa media sosial dengan kebanyakan memberikan komentar negatif.
Tak sedikit warganet menilai ayah Mario Dandy tengah bersandiwara menjual kesedihan.
Sementara, pada wawancara yang lain, tangis Rafael Alun tak terbendung menceritakan nasib putranya, Mario Dandy yang mendekam di penjara.
Mario Dandy Satrio diketahui menjadi tersangka penganiayaan David Ozora.
Imbas dari penganiayaan Mario Dandy Satrio, kehidupan keluarga Rafael Alun Trisambodo pun ikut jadi sorotan publik.
Rafael Alun Trisambodo mengaku harus melepaskan promosi jabatan demi mendukung proses hukum Mario Dandy.
Tangis Rafael pun pecah mengungkapkan perasaan sayangnya kepada sang anak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.